MABM Kalbar Jaga Marwah Lestarikan Adat Istiadat

Gubernur Kalbar menanda tangani berita acara pelantikan pengurus DPP MABM Kalbar periode 2023-2028 pada Minggu (13/8) malam.
Gubernur Kalbar menanda tangani berita acara pelantikan pengurus DPP MABM Kalbar periode 2023-2028 pada Minggu (13/8) malam. Foto: tmB

Pontianak, BerkatnewsTV. Chairil Effendi kembali memimpin DPP Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kalbar periode 2023-2028. Ia pun bersama sejumlah pengurus dikukuhkan dan dilantik pada Minggu (13/8) malam.

“Saya berharap dan yakin semuanya tetap sebagai Melayu. Melayu itu, artinya orang yang kenal diri, yang tahu diri, yang paham asal dan dirinya akan kembali. Karenanya menjaga diri, menundukkan diri di tengah majelis menjaga tutur kata, etika hidup bersama, tenggang rasa dan berkarya untuk kemajuan keluarga, masyarakat dan negara tercinta,” tutur.

Ia juga minta pengurus untuk terus bersinergi dan bersatu – padu mendukung kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar saat ini dalam menyukseskan program – program yang diimplementasikan.

“5 tahun lalu, MABM KB dikukuhkan. Kami diminta menyambut Pak Sutarmidji dan Pak Ria Norsan, mendapat kehormatan menyambut gub dan wagub kalbar setelah dilantik oleh presiden Joko Widodo. Alhamdulillah, doa kita diijabah, setelah beliau bekerja keras, walaupun sempat diterpa pandemi covid 19, performance kalbar, sebagian besar RPJMD Provinsi Kalbar terpenuhi. Infrastruktur jalan kini juga sudah mencapai 80 km,” bebernya.

Baca Juga:

Sementara itu tokoh Kalbar, Oesman Sapta yang karib disapa OSO, berharap MABM adalah turut meningkatkan produktivitas masyarakat, meningkatkan kehidupan sosial berbangsa dan bernegara.

“MABM harus menopang kehidupan bebangaa dan bernegara masyarkaat, serta mampu menggerakkan perekonomian dan menyentuh pertumbuhan ekonomi manusia itu sendiri”, ucap Oesman Sapta.

Ia juga berharap, agar MABM mampu bersinergi dan berkolaborasi bersama paguyuban – paguyuban lainnya, dan terus menjaga kondusifitas Kalimantan Barat kedepannya.

“Inilah perlunya budaya dalam negeri, untuk bisa mengintervensi budaya dari luar, yang tak sesuai dengan bangsa kita. Nanti Kita serahkan prof chairil, tugasnya, tentu budaya melayu harus tersentuh dan menyentuh suku – suku lain, bagaimana kita bisa membangun kolaborasi bersama untuk membangun bangsa”, pungkasnya.

Gubernur Kalbar, Sutarmidji meminta MABM Kalbar untuk selalu menjaga kelestarian adat budayanya.

“Saya berharap, MABM segera menyusun kembali arsitek Melayu dan filosofi – filosofi Mmelayu, hampir literaturnya tak kita temukan. Jangan sampai hilang ditelan zaman,” pesannya.(tmB)