Pontianak, BerkatnwsTV. Ribuan orang PPPK dan ASN Kalbar bersumpah tidak korupsi dan akan bekerja sesuai dengan aturan serta tetap menjaga integritas sebagai abdi negara.
Pernyataan itu disampaikan saat pengambilan sumpah janji, Selasa (1/8) yang disaksikan langsung Plt Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Haryomo Dwi Putranto, Gubernur Kalbar Sutarmidji dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Kalbar.
“Bahwa saya akan bekerja dengan sebaik-baiknya dan dengan rasa penuh tanggung jawab. Bahwa saya akan menjaga integritas, tidak menyalah gunakan kewenangan serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela. Kiranya Tuhan menolong saya,” janji para PPPK dan ASN Kalbar secara serentak.
Adapun peserta sumpah janji PNS 478 Orang, PPPK formasi tahun 2022 1.498 orang terdiri dari PPPK Guru 1.274 orang, PPPK kesehatan 134 orang, PPPK Teknis 90 orang dan Simbolis Kenaikan Pangkat 24 orang.
“Berkarirlah dengan baik, berprestasi lah dengan baik. Kedepan tidak mungkin orang yang punya prestasi tidak mendapat perhatian,” kata Gubernur Kalbar Sutarmidji.
Ia mencontohkan TNI/ Polri yang mendapat Adhi Makayasa pasti karirnya bagus karena memang sudah teruji dan karirnya pasti akan berjalan dan dia pasti disiplin karena memegang teguh predikat yang disandang.
“Kalau ASN teladan, PPPK teladan bisa menjaga integritas dirinya kemudian menjaga predikat yang sudah melekat pada dirinya saya yakin dia akan mampu untuk mencapai jenjang karir yang tertinggi,” ucapnya.
Sebab menurut Sutarmidji, sukses seseorang itu pertama jujur, kedua disiplin ketiga dukungan orang terdekat dan yang keempat skill.
“Jadi saya minta saudara kerja yang baik, mari jaga integritas,” tegasnya.
Baca Juga:
Plt Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI, Haryomo Dwi Putranto apresiasi sumpah janji yang diucapkan ribuan PPK dan ASN Kalbar tersebut.
“Ini menjadi momentum kita bersama bahwasannya untuk pengisian formasi jabatan CPNS maupun PPPK yang selama ini diajukan kepada pemerintah pusat akhirnya terpenuhi meskipun kemarin hasil seleksi PPPK nya khusus untuk tenaga teknis belum optimal belum sampai terisi lebih 50 persen secara nasional,” terangnya.
Ia sebutkan ada tiga jabatan dalam pengisian PPPK yang pertama adalah jabatan guru itu secara nasional terisi 78 persen, kemudian untuk tenaga kesehatan juga 78 persen, sementara untuk tenaga teknis hanya 46 persen.
“Ini semua menjadi PR kita bersama,” ucapnya.
Haryo berpesan utamanya disiplin dan moralitas adalah yang utama, karena PPPK adalah bagian dari Aparatur Sipil Negara, tidak ada dikotomi antara PNS dengan PPPK meskipun saat ini melaksanakan tugasnya berdasarkan kontrak kerja antara P3K dengan Gubernur.
“Seperti yang kita dengar bersama tadi kurang lebihnya 5 Tahun namun apabila organisasi masih memerlukan bahwa kontrak kerja itu masih bisa diperpanjang sesuai sekali lagi dengan kebutuhan organisasi,” tuturnya.
Salah satu perwakilan dari PPPK dari Guru, Eka Bagus Tri Setiawan yang berhasil menduduki jabatan Guru Olahraga pada SMA Negeri 5 Pontianak merasa lega diterima.
“Semoga kami kedepannya bisa menjalankan tugas dengan baik sesuai posisi kerja dan tetap menjaga integritas sebagai Abdi Negara,” janjinya.(tmb)