Bidan Dituntut Profesional di Era Digital

Bupati Ketapang Martin Rantan didampingi Wabup Ketapang Farhan menyerahkan plakat kepada Ketua IBI Ketapang saat HUT ke-72 IBI, Minggu (30/7). Martin berharap bidan bekerja profesional seiring perkembangan teknologi di era digital. Foto: naufal
Bupati Ketapang Martin Rantan didampingi Wabup Ketapang Farhan menyerahkan plakat kepada Ketua IBI Ketapang saat HUT ke-72 IBI, Minggu (30/7). Martin berharap bidan bekerja profesional seiring perkembangan teknologi di era digital. Foto: naufal

Ketapang, BerkatnewsTV. Di era transformasi kesehatan yang berkembang, bidan dihadapkan dengan permasalahan yang semakin kompleks. Diantaranya perkembangan teknologi di era digital.

Bupati Ketapang Martin Rantan berharap pelayanan kebidanan ini sesuai dengan visi dan misi Bupati Ketapang 2021-2026 yaitu pembangunan sumber daya manusia yang memiliki daya saing.

“Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dalam pelayanan kebidanan terjadi sangat cepat dan dinamis, untuk itu agar IBI senantiasa melakukan upaya memfasilitasi anggotanya untuk dapat mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi yang update serta meningkatkan pendidikan,” tegasnya.

Hal itu disampaikan Martin sasat memperingati HUT ke-72 Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Minggu (30/7).

“Saya percaya dengan semangat yang kuat dan kompetensi yang tinggi, serta berlandaskan pada pengetahuan yang akurat bidan akan mampu menghadapi perubahan ini, sehingga kualitas pelayanan kebidanan di Kabupaten Ketapang dapat lebih baik,” tambahnya.

Baca Juga:

Martin juga mengingatkan kepada bidan untuk selalu menjalankan tugasnya dengan profesional yang didasari dengan keilmuan dan teknologi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta aman dan tidak membahayakan penerima pelayanan kebidanan.

“Bidan hadir di tengah kondisi multidimensional dimana dinamika masyarakat sangat kompleks, untuk itu bidan dituntut untuk dapat bekerja dan berbuat maksimal dalam kondisi apapun,” pungkasnya.

Berdasarkan data kesehatan tahun 2022, di Kabupaten Ketapang tercatat angka kejadian stunting sebanyak 19.38 %, pada tahun 2022 jumlah kematian ibu melahirkan sebanyak 8 kasus dan jumlah kematian bayi 89 kasus.

Martin mendorong semua pihak untuk bersama-sama menurunkan angka stunting dan mencegah potensi terjadinya kematian ibu dan anak saat melahirkan.

“Pelayanan kesehatan ibu sebelum hamil sangat menentukan kualitas anak yang akan dilahirkan, demikian juga pelayanan kehamilan dan persiapan kelahiran, serta kesiapan menjadi orang tua merupakan bagian yang sangat penting untuk menjadi perhatian seorang bidan,” terangnya.(naf)