Description

190 Hot Spot di Sanggau, Lahan Perkebunan Terbakar

Tim gabungan berjibaku memadamkan karhutla di Jalan Semboja Indah III Kelurahan Bunut menghanguskan lahan kurang lebih seluas satu hektar.
Tim gabungan berjibaku memadamkan karhutla di Jalan Semboja Indah III Kelurahan Bunut menghanguskan lahan kurang lebih seluas satu hektar. Foto: pek

Sanggau, BerkatnewsTV. Cuaca panas dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan pembakaran lahan. Seperti yang terjadi di Jalan Semboja Indah III Kelurahan Bunut menghanguskan lahan kurang lebih seluas satu hektar.

“Penyebab kebakaran belum kami ketahui pasti, tapi informasi dari warga sekitar menyebutkan ada warga yang membakar sisa-sisa ranting dan sampah, entah bagaimana apinya membesar hingga merembet ke lahan perkebunan lainnya,” kata Komandan Regu Manggala Agni Pondok Kerja Sanggau, Heri Riyadi, Selasa (18/7).

Tim yang terdiri dari Manggala Agni, Damkar Sat Pol PP, TRC BPBD, Koramil Kapuas dan Polsek Kapuas langsung berjibaku memadamkan api dibantu warga sekitar.

“Api berhasil kami padamkan sekitar pukul 12.00 Wib. Ikut serta juga dari pihak Kecamatan Kapuas dan pihak PLN Sanggau,” ujar Heri.

Baca Juga:

  • Kasus Karhutla Dua Korporasi di Sanggau Masuki Tahap Satu
  • Kejari Sanggau Tangani Delapan Kasus Karhutla

Heri menyebut, Kabupaten Sanggau berada ditingkat sangat rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) karena dalam beberapa hari terakhir tidak turun hujan ditambah cuaca sangat panas.

Ia mengimbau masyarakat tidak melakukan aktifitas pembukaan lahan dengan cara membakar.

“Karena sangat rawan, kami mengimbau masyarakat tidak melakukan aktifitas membuka lahan dengan cara membakar. Laporkan kepada petugas jika melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar supaya apinya bisa dikontrol dan tidak merembet kemana-mana,” pungkasnya.

BPBD Sanggau mencatat hotspot di Kabupaten Sanggau tercatat 190 titik, terbanyak di Kalbar. Rinciannya .5 kondisi ringan, 182 sedang, dan 3 tinggi.

Data tersebut terdeteksi pada tanggal 17 Juli 2023 pukul 08.00 – 16.00 WIB menggunakan sensor VIIRS dan MODIS pada satelit polar (NOAA20, S-NPP, TERRA, dan AQUA) yang bersumber dari BMKG Pontianak.

“Kami sudah memiliki satgas karhutla di tingkat Kabupaten dan Kecamatan. Untuk Kecamatan diketuai oleh pak Camat. Untuk monitor dilakukan secara berjenjang dan bersinergi dengan TNI daN Polri,” ujar Plt Kepala BPBD Sanggau, Budi Darmawan.

Pemerintah daerah, lanjutnya, juga sudah mengeluarkan surat keputusan siaga bencana nomor 92/BPBD/2023 tentang penetapan status siaga darurat penanganan bencana asap akibat kebakara hutan dan lahan di Kabupaten Sanggau.

“Jadi kami mengimbau masyarakat untuk mematuhi aturan membuka lahan dengan membakar,” pungkasnya.(pek)