Description

Penderita HIV/AIDS di Singkawang Melonjak Hingga 1.700 Orang

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Singkawang mencatat hingga tahun 2023 ini, penderita HIV/AIDS di Singkawang melonjak hingga mencapai 1.700 orang. Dimana untuk penderita HIV sebanyak 1.284 orang dan penderita AIDS sebanyak 418 orang.
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Singkawang mencatat hingga tahun 2023 ini, penderita HIV/AIDS di Singkawang melonjak hingga mencapai 1.700 orang. Dimana untuk penderita HIV sebanyak 1.284 orang dan penderita AIDS sebanyak 418 orang.

Singkawang, BerkatnewsTV. Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Singkawang mencatat hingga tahun 2023 ini, penderita HIV/AIDS di Singkawang melonjak hingga mencapai 1.700 orang.

Dimana untuk penderita HIV sebanyak 1.284 orang dan penderita AIDS sebanyak 418 orang.

Berdasarkan jenis kelamin, sebanyak 67,8 persen atau setara 870 orang laki-laki dan 32,2 persen atau setara 414 orang perempuan.

Berdasarkan kelompok umur, terdata penderita HIV/AIDS di Kota Singkawang pada rentang usia 25-49 tahun berjumlah 892 orang.

Lonjakan kasus HIV/ADIS di Singkawang justru terjadi pada saat terjadi pandemi covid-19.

“Pandemi covid-19 kemarin tidak membuat sepi namun bertambah kasus HIV/AIDS,” kata Sekretaris Eksekutif KPA Kota Singkawang Mardiana Maya Satrini.

Baca Juga:

Untuk menekan laju kasus HIV/AIDS, KPA Singkawang mengumpulkan 40 orang anggotanya pada Rabu (5/7) untuk memberikan informasi seputar perkembangan situasi dan kondisi terkini HIV/AIDS di Singkawang.

“Pertemuan ini dalam rangka berupaya untuk memberikan informasi dan menyegarkan kembali kondisi terkini HIV/AIDS di Kota Singkawang. Kita akan kembali merancang rencana kegiatan dan penanggulangan kedepannya,” tambahnya.

Akan tetapi diakui Mardiana pihaknya juga membutuhkan dukungan anggaran untuk menjaga stabilisasi dan optimalisasi bentuk-bentuk pelayanan dan kinerja KPA menganggulagi persoalan HIV/AIDS.

Pj. Wali kota Singkawang Sumastro mengatakan anggaran KPA saat ini memang hanya mengandalkan bantuan hibah dari Pemkot Singkawang.

Namun Sumastro berharap KPA tetap bekerja semaksimal mungkin meskipun tidak ada funding (suntikan dana) dari pihak luar.

“Perihal budgeting ini saya berharap pegiat filantropi untuk membantu dan berkontribusi meringankan permasalahan di dunia ini. Mereka perlu kita rangkul sehingga seperti halnya stunting, kita bisa programkan bantuan seperti program orang tua asuh untuk membantu pendanaan kita ini,” jelas Sumastro

Selain itu dibuatkan malam amal yang mengundang berbagai kelompok. Undang para stakeholder baik dari kelompok pengusaha maupun pejabat pemerintah.

“Mereka bisa kita andalkan untuk mendorong penanggulangan HIV/AIDS sehingga pendanaan tidak melemah,” imbaunya.(uck)