Kubu Raya, BerkatnewsTV. Seluruh SPBU di Kalbar wajib gunakan QR kode aplikasi Pertamina untuk penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi jenis pertalite dan solar.
Kepala Komite BPH Migas RI, Abdul Halim menegaskan PT Pertamina (Persero) wajib berkomunikasi secara intens ke pemilik SPBU apabila ada ditemukan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang menyebabkan antrian panjang para pengguna BBM bersubsidi.
“Memang dengan sistem QR kita sudah mengetahui cc (cubicle centimeter) kendaraan dan berapa kebutuhannya. Sebelumnya memang masih ada temuan kendaraan yang ngerid berkali-kali, nah kalau sekarang tidak bisa lagi,” ucapnya usai membuka seminar umum kebijakan hilir migas bersama BPH Migas dan DPR RI, Rabu (5/7).
Baca Juga:
Ia menjelaskan Kalimantan Barat ada 98 penyalur BBM dari jumlah itu Kubu Raya memiliki 15 SPBU, enam SPBN, tiga SPBB, satu SPBKB dan satu SPBN.
Ia pastikan kouta BBM subsidi untuk Kalbar pada umumnya masih terbilang aman terutama kendaraan-kendaraan yang telah menggunakan QR kode aplikasi. Sehingga SPBU di Kalbar juga tidak kesulitan dalam melayani pembelian.
“Data yang telah tersistematis diaplikasi tersebut. Kita pastikan BBM Subsidinya selalu ada untuk masyarakat Kalbar secara keseluruhan dan Kubu Raya khususnya,” terangnya.
Sementara Plt Ketua Partai Golkar Kubu Raya, Andry menyatakan bersama Ketua Komisi tujuh DPR RI akan menanggulangi kekurangan BBM khususnya untuk nelayan, mengingat SPBN untuk Kubu Raya hanya satu stasiun.
“Jika masih ada kesulitan BBM dari para nelayan Kubu Raya dikarenakan ada oknum yang melakukan penyimpangan BBM maka Partai Golkar siap mendorong aparat hukum untuk menindak apabila terbukti ada penemuan dan ini tidak pandang bulu siapapun ia,” tegasnya.(dian)