Description

Inilah Nama Pahlawan Kalbar Gugur di Tragedi Mandor

Kasatpol PP Ketapang Muslim saat membacakan sejarah Makam Juang Mandor di Hari Berkabung Daerah, Rabu (28/6).
Kasatpol PP Ketapang Muslim saat membacakan sejarah Makam Juang Mandor di Hari Berkabung Daerah, Rabu (28/6). Foto: naufal

Ketapang, BerkatnewsTV. Tragedi Mandor telah menelan korban puluhan ribu jiwa. Kekejaman dan kebengisan penjajah Jepang saat itu telah membunuh para pejuang Kalbar.

Mereka diantaranya sultan, raja, cendekiawan, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan lain sebagainya tepatnya pada tanggal 28 Rokugatsu atau tanggal 28 Juni 1944.

Adapun nama-nama para korban yang dibunuh secara massal tersebut dengan dalih bahwa mereka berusaha mendirikan Negara Borneo Barat bebas dari penjajahan, antara lain:

  1. Syarif Muhammad Alkadrie, Umur 74 Tahun, Sultan Pontianak
  2. Pangeran Adipati Umur 26 Tahun, Putra Sultan Pontianak
  3. Pangeran Agung, Umur 26 Tahun, Adik Pangeran Adipati
  4. J.E Patiasina, Umur 51 Tahun
  5. Ng Nyiap Sun, 40 Tahun
  6. Lumban Pea, Umur 43 Tahun
  7. R. Muslimun Nalaprana, Tokoh Volksraad (Dewan Rakyat), Umur 42 Tahun
  8. Kei Liang Kei, Umur 54 Tahun
  9. Ng Nyiap Khan, Umur 35 Tahun
  10. Panangian, Umur 48 Tahun
  11. Noto Soedjono, Umur 42 Tahun
  12. F.J Loway Faath, Umur 44 Tahun
  13. C.V Oktavianus Lucas, Umur 42 Tahun
  14. Ong Tjoe Kie, Umur 52 Tahun
  15. Uray Aliudin, Umur 33 Tahun
  16. Gusti Muhammad Saunan, Umur 44 Tahun, Penembahan Ketapang
  17. Muhammad Ibrahim Tsafiuddin, Umur 40 Tahun, Sultan Sambas
  18. Sawon Wongso Utomo, Umur 45 Tahun
  19. Dr. Soenaryo Martowardoyo, Umur 33 Tahun
  20. Muhammad Yatim, Umur 33 Tahun
  21. Raden Mas Soejino, Umur 31 Tahun
  22. Nazarudin, Umur 35 Tahun
  23. Soedarmadi, Umur 30 Tahun
  24. Tambunan, Umur 29 Tahun

25, Tji Boen Kie, Umur 42 Tahun, Wartawan

26 Nasrun Sutan Pangeran, Umur 31 Tahun

  1. W.Ef Tewu, Umur 51 Tahun
  2. E. Londok Kawengsion, Umur 44 Tahun
  3. Wagimin Bin Wongsosemito, Umur 27 Tahun
  4. Ng Lung Khoi, Umur 45 Tahun
  5. Theng Swa Teng, Umur 47 Tahun
  6. Dr. R.M Achmad Diponegoro, Umur 40 Tahun
  7. Dr. Ismail, Umur 34 Tahun
  8. Achmad Maidin, Umur 40 Tahun
  9. Nurlela Panangsiang, Umur 45 Tahun
  10. Tengku Idris, Umur 50 Tahun, Penembahan Sukadana

37.Gusti Mesir, Umur 43 Tahun, Penembahan Simpang

  1. Syarif Saleh Alaydrus, Umur 63 Tahun, Penembahan Kubu

39 Gusti Abdul Hamid, Umur 42 Tahun, Penembangan Ngabang

  1. Ade Muhammad Arif, Umur 40 Tahun, Penembahan Sanggau
  2. Gusti Muhammad Keliep, Umur 40 Tahun, Penembahan Sekadau
  3. Muhammad Taufik, Umur 63 Tahun, Penembahan Mempawah
  4. A.T.P Lontang, Umur 43 Tahun 44. Radaen Nalaprana, Umur 43 Tahun
  5. Gusti Ja’far, Umur 42 Tahun, Penembahan Tayan
  6. Raden Abdul Bahry Daru Perdana, Umur 44 Tahun, Penembahan Sintang
  7. Dr. Rubini, Umur 39 Tahun, Kepala Rumah Sakit Pontianak
  8. Ny. Amalia Rubini, Umur 37 Tahun
  9. Syarief Zein Bin Syarief Salim Almutahar, Umur 41 Tahun, Pegawai Kantor Coekai Pontianak

Sebagai ungkapan rasa hormat dan penghargaan kepada pejuang yang telah gugur pada peristiwa tersebut, atas saran DPRD tingkat Kalimantan Barat kepada gubernur Kepala Daerah Tingkat 1 H. Kadarusno, dibangunlah Monumen Makam Juang Mandor yang peresmiannya ditetapkan pada tanggal 28 Juni 1977 bertepatan dengan tanggal terjadinya peristiwa pembunuhan tersebut.

“Dibangunnya Monumen Makam Juang Mandor bukan merupakan lambang kebencian rakyat Kalimantan Barat terhadap bangsa Jepang melainkan sebagai bukti sejarah tentang peristiwa tragis di Kalimantan Barat untuk tidak terulang kembali dimasa mendatang,” ucap Kasatpol PP Ketapang Muslim saat membacakan sejarah Makam Juang Mandor di Hari Berkabung Daerah, Rabu (28/6).

Berdasarkan data surat kabar Jepang yang terbit di Pontianak, Borneo Shinbun terbitan hari Sabtu tanggal 1 Shigatsu 2604 atau tanggal 1 juli 1994 disebutkan sebanyak 21.037 jiwa korban pembunuhan massal yang dikuburkan di 10 buah makam di Mandor.

Dan sekarang setiap tanggal 28 Juni diperingati sebagai Hari Berkabung Daerah untuk mengenang para pahlawan Kalbar yng gugur tersebut.(naf)