Landak, BerkatnewsTV. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah menetapkan setiap tanggal 28 Juni diperingati sebagai Hari Berkabung Daerah Kalbar.
Keputusan itu tertuang dalam Perda Nomor 5 tahun 2007 tentang Peristiwa Mandor. Dan setiap tahunnya dilakukan upacara di Taman Makam Pahlawan Juang Mandor di Kabupaten Landak.
Para keluarga korban ikut hadir dalam upacara memperingati Hari Berkabung Daerah guna mengenang para pahlawan Kalbar tersebut.
Biantara Ardhana Wiyogo cicit dari dr. Rubini merasa terharu dan bersedih saat mengikuti upacara peringatan Hari Berkabung Daerah.
Ia tak dapat menahan kesedihannya untuk mengenang leluhurnya yang bersama-sama masyarakat Kalbar memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pada saat itu hingga diculik dan dibunuh dalam melawan kejahatan tentara Jepang kala itu.
Baca Juga:
- Hari Berkabung Daerah, Hormati Pejuang di Tragedi Mandor
- Hari Berkabung Daerah, Generasi Muda Tiru Semangat Pejuang
dr.Rubini adalah dokter pada saat itu bersama istri menjadi korban kekejaman dan kebrutalan tentara Jepang.
“Kami sebagai keluarga berterima kasih kepada Pemprov Kalbar yang telah mengadakan upacara ini dan kita bisa mengenang perjuangan pahlawan kita dalam melawan penjajahan Jepang pada saat itu,” ujarnya saat mengikuti upacara Hari Berkabung Daerah, Rabu (28/6).
Menurut catatan sejarah, tahun 1942-1944 di Kalbar telah terjadi peristiwa pembunuhan besar-besaran secara keji dan kejam oleh tentara Jepang terhadap tokoh-tokoh masyarakat, pemuka masyarakat, kaum cendekiawan dan para pejuang yang tidak berdosa
Peristiwa itu diperkirakan terjadi pada tanggal 28 Rokugatsu 2604 atau tanggal 28 Juni 1944.
Berdasarkan data surat kabar Jepang yang terbit di Pontianak Borneo Shimbun terbitan hari Sabtu tanggal 1 Shigatsu 2604 atau tanggal 1 Juli 1944, disebutkan sebanyak 21.037 jiwa korban pembunuhan massal yang dikuburkan di 10 makam Juang Mandor di Kabupaten Landak.(tmB)