Landak, BerkatnewsTV. Tragedi Mandor bagi masyarakat Kalbar adalah sejarah kelam yang tak pernah terlupakan hingga akhir hayat.
Menurut catatan sejarah, tahun 1942-1944 di Kalbar telah terjadi peristiwa pembunuhan besar-besaran secara keji dan kejam oleh tentara Jepang terhadap tokoh-tokoh masyarakat, pemuka masyarakat, kaum cendekiawan dan para pejuang yang tidak berdosa
Peristiwa Tragedi Mandor itu diperkirakan terjadi pada tanggal 28 Rokugatsu 2604 atau tanggal 28 Juni 1944.
Berdasarkan data surat kabar Jepang yang terbit di Pontianak Borneo Shimbun terbitan hari Sabtu tanggal 1 Shigatsu 2604 atau tanggal 1 Juli 1944, disebutkan sebanyak 21.037 jiwa korban pembunuhan massal yang dikuburkan di 10 makam Juang Mandor di Kabupaten Landak.
Baca Juga:
- Hari Berkabung Daerah, Generasi Muda Tiru Semangat Pejuang
- Hari Berkabung Daerah, Bina Pendidikan Kita Ziarah ke Makam Mandor
Karenanya berdasarkan Perda Nomor 5/2007 tentang Peristiwa Mandor, setiap 28 Juni ditetapkan sebagai Hari Berkabung Daerah Provinsi Kalbar.
“Karenanya wajib kita laksanakan setiap tahunnya dengan kegiatan-kegiatan yang mengajak untuk merenungkan dan memaknai perjuangan nasional tersebut,” kata Sekda Kalbar Harrison saat upacara Hari Berkabung Daerah di Taman Makam Pahlawan Juang Mandor, Rabu (28/6).
Harrison berharap kepada semua generasi saat ini, terus menjaga nilai perjuangan dan cinta tanah air dan harus menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air, bukan hanya sekedar mengenang belaka.
“Kita bisa melihat, yang menjadi korban tidak hanya dilihat dari latar belakang etnis, agama dan golongan. Itu artinya persatuan para pejuang itu satu, dan kita harus mencintai tanah air kita Indonesia khususnya Provinsi Kalbar,” tegasnya.(tmb)