loading=

Aliansi BEM se-Kalbar Tolak Politisasi Indentitas

Aliansi BEM se-Kalbar menyatakan menolak politik identitas di Pemilu 2024. Komitmen itu disampaikan mahasiswa pada Sabtu (20/5) saat rembuk mahasiswa
Aliansi BEM se-Kalbar menyatakan menolak politik identitas di Pemilu 2024. Komitmen itu disampaikan mahasiswa pada Sabtu (20/5) saat rembuk mahasiswa. Foto: lil/tmB

Pontianak, BerkatnewsTV. Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kalbar menyatakan dengan tegas menolak politik identitas di Pemilu 2024.

Mahasiswa menilai politik identitas yang kerap dilontarkan partai politik dapat menimbulkan kebencian yang berpotensi memecah belah di masyarakat.

“Pemilu serentak 2024 yang dikhawatirkan akan marak isu politik identitas akan dapat menimbulkan kebencian dan memecah belah bangsa,” tegas Koordinator Pusat BEM se Kalimantan Sopiallah.

Ia memastikan melalui jaringan mahasiswa di seluruh pelosok Kalbar, pihaknya akan terus bergerak mencegah terjadinya politisasi identitas.

Diketahui sejumlah Badan Eksekutif Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Kalbar berkumpul di Focus Grup Discussion (FGD) dan Deklarasi Kebangsaan pada Sabtu (20/5).

Baca Juga:

FGD Rembuk Mahasiswa bertajuk dengan semangat hari kebangkitan nasional, kita bangun peradaban demokrasi tanpa politik identitas dan hoax dalam pemilu serentak 2024.

“Dengan rembuk mahasiswa ini, diharapkan anggota BEM di Kalbar dapat menyosialisikan kepada masyarakat terkait bahayanya politisasi identitas,” tambah Sopiallah.

Di rembuk ini pula kata dia, moment untuk mencerdaskan mahasiswa dalam menghadapi Pemilu 2024.

Kesempatan itu mahasiswa juga mendeklarasikan dirPemilu serentak 2024 yang aman, damai, dan bermartabat serta menolak politik identitas, ujaran kebencian dan berita bohong.

Komisioner Bawaslu Kalbar Agnesia Ermi, yang hadir sebagai narasumber menyampaikan pihaknya saat ini telah mengerahkan seluruh jajaran untuk menolak adanya politik identitas dan politisasi SARA di Kalbar.

Dengan kegiatan ini, ia berharap mahasiswa ikut aktif melaporkan ke Bawaslu bilamana ada pelanggaran pemilu.

“Oleh sebab itu, kami berharap mahasiswa ikut melaporkan atau menyampaikan apapun isu yang ada yang sekarang sedang beredar baik di media sosial ataupun di masyarakat dan di sekeliling kampus ataupun di lingkungan tempat mahasiswa, Jadi kami dari Bawaslu tidak bisa bekerja sendiri melainkan kami merangkul seluruh masyarakat elemen masyarakat baik itu mahasiswa dan golongan-golongan yang lain yang bisa membantu,” tuturnya.(lil/tmB)