Pontianak, BerkatnewsTV. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kalbar mencoba tampil beda saat mendaftar ke KPU Kalbar. Sejumlah kader laki-lakinya terlihat menggunakan kain sarung.
Politik Sarung PKB Kalbar ini diyakini dapat meraih perolehan suara di Pemilu 2024. Apalagi, suara utama yang dilirik adalah 30 persen dari suara warga Nadhliyin di Kalbar.
Menurut Ketua DPW KPB Kalbar, Mulyadi Tawik kain sarung yang dikenakan para kader mengandung filosofi asal muasal PKB dari pondok pesantren.
“Ini budaya PKB. Jangan melupakan dengan pendiri PKB bahwa PKB itu tidak dirikan harus di hotel – hotel atau tempat yang mewah tetapi PKB lahir dari pondok pesantren sebab politik itu adalah ibadah,” jelasnya.
Karenanya disebutkan Mulyadi, PKB melirik suara warga Nahdliyin di Kalbar 30 persen mengingat pendiri PKB adalah tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Apalagi, sejumlah caleg yang dimajukan juga merupakan tokoh NU Kalbar.
Baca Juga:
- Ifan Seventeen, Caleg PKB Dapil Kalbar Terbukti Libatkan Anak Saat Berkampanye
- Tersandung Kasus Ijazah Palsu, Rahmad Politisi PKB di-PAW Baharudin
Namun Mulyadi menyatakan PKB tetap sebagai partai yang terbuka dan nasional. Artinya, tetap memberikan kesempatan kepada masyarakat lain untuk berpolitik di PKB. Hal itu terbukti dari beberapa kader PKB yang berasal dari nonmuslim.
PKB Kalbar telah mendaftarkan 65 orang bakal calon anggota legislatif (bacaleg) DPRD Kalbar tersebar di 8 dapil ke KPU Kalbar pada Sabtu (14/5).
Dari jumlah itu, PKB Kalbar menargetkan satu fraksi sendiri dengan harapan bisa duduk sebagai salah satu unsur pimpinan di DPRD Kalbar.
Berdasarkan hasil Pemilu 2019, PKB Kalbar memperoleh 5 kursi di DPRD Kalbar antara lain
Dapil Kalbar I (Pontianak) atas nama Roby Nazarudin
Dapil Kalbar II (Kubu Raya-Mempawah) atas nama Irsan
Dapil Kalbar IV (Sambas) atas nama Djuliarti Djuhardi Alwi
Dapil Kalbar VII (Sintang, Kapuas Hulu, Melawi) atas nama M Rizka Wahab
Dapil Kalbar VIII (Ketapang – Kayong Utara) atas nama M Thohir
(rob)