Description

Penguatan Pancasila Melalui Budaya Berbasis Sekolah

Para peserta seminar kebudayaan yang bertemakan Penguatan Nilai-Nilai Pancasila Melalui Pelestarian Khazanah Budaya Melayu berbasis sekolah, Selasa (9/5).
Para peserta seminar kebudayaan yang bertemakan Penguatan Nilai-Nilai Pancasila Melalui Pelestarian Khazanah Budaya Melayu berbasis sekolah, Selasa (9/5). Foto: cok

Singkawang, BerkatnewsTV. Penguatan nilai Pancasila melalui budaya berbasis sekolah dengan mengedepankan kearifan lokal adalah salah satu cara untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada anak didik.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Singkawang, Asmadi menegaskan berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam memaksimalkan penguatan nilai-nilai Pancasila terhadap peserta didik di sekolah.

“Namun upaya pemerintah tersebut harus didikung oleh semua elemen dalam masyarakat, bukan hanya guru di sekolah melainkan harus didukung keluarga, teman, dan diimbangi dengan lingkungan yang sehat dan berkualitas,” ujarnya saat seminar kebudayaan bertemakan Penguatan Nilai-Nilai Pancasila Melalui Pelestarian Khazanah Budaya Melayu, Selasa (9/5).

Ia sebutkan penguatan nilai pancasila melalui budaya berbasis sekolah kearifan lokal telah diimplementasikan terpogram. Diikuti khusus peserta didik kelas X dan XI.

Budaya tersebut diantaranya sinau sosial, karawitan, banjari sebagai pendekatan nilai religius, tari tradisional, dan bela negara yang merupakan bentuk penanaman dan penguatan nilai nilai Pancasila yang melahirkan sikap nasionalisme dan pentingnya menjaga persatuan ditengah kemajemukan sebagai identitas masyarakat Indonesia.

Baca Juga:

Staf Ahli Wali kota Singkawang, Bujang Syukri meniai seminar ini sangat penting untuk mengingatkan kembali para generasi muda bangsa tentang pentingnya melestarikan nilai-nilai khazanah budaya atau warisan budaya.

Ia mengatakan dalam melestarikan nilai-nilai khazanah budaya tentulah berasaskan toleransi, keberagaman, kelokalan, lintas wilayah, partisipatif, manfaat, Keberlanjutan, kebebasan berekspresi, Keterpaduan, kesederajatan, dan gotong royong.

Menurutntya, Kota Singkawang memiliki 17 paguyuban budaya yang berkomitmen untuk membangun kotaSingkawang dengan tetap menjaga kelestarian warisan budayanya, menjaga keharmonisan antar budaya, dan tetap rukun santun dalam sikap dan kata.

Ia berharap khazanah budaya melayu dapat menjadi tonggak dan penggerak utama toleransi yang dapat bersinergi dengan etnis-etnis lainnya di Kota Singkawang guna memelihara persatuan dan kesatuan.(uck)