Pontianak, BerkatnewsTV. Sudah lebih dari satu minggu Kota Pontianak dan sekitarnya tidak turun hujan. Hal ini dikarenakan Bibit Siklon 90W yang bergerak ke arah barat laut.
Dampaknya adalah secara tidak langsung terhambatnya pertumbuhan awan penghujan di Kalbar sehingga menyebabkan cuaca lebih panas dan tidak hujan. Belum lagi suhu saat tengah hari bisa mencapai 31-34°C.
Dengan cuaca seperti itu tentu menjadi tantangan besar untuk menguji iman umat muslim di Kota Pontianak dan sekitarnya. Belum lagi resiko mengalami dehidrasi. Sudah tentu, berpuasa pun akan menjadi cobaan besar. Termasuk dalam hal makan dan minum saat sahur dan berbuka.
“Akhir-akhir ini memang panas luar biasa. Jadi saya pas buka puasa biasanya hanya 1-2 gelas, ini bisa lebih dari 2 gelas,” ucap salah satu warga Kota Pontianak, Halim.
Meskipun demikian, Halim mengatakan walaupun cuaca panas terik ditambah kondisi berpuasa, bukan menjadi alasan untuk malas-malasan dalam beraktivitas.
“Saya menganggap ini adalah cobaan bagi kita untuk terus beribadah. Kan intinya puasa itu mengajarkan kita untuk lebih rajin beribadah dan bersyukur. Bukan hanya menahan lapar dan haus,” kata Halim.
Baca Juga:
Sementara itu, Meisy mempunyai pendapat yang berbeda untuk tetap aktif beraktivitas baik itu bekerja maupun beribadah di bulan puasa pada kondisi cuaca panas terik.
“Kebetulan saya dari Sanggau. Saya rasa di Sanggau lebih panas dari Pontianak. Jadi lebih perbanyak konsumsi minum air putih dan buah-buahan. Kalau bisa sih jangan es karena menurut saya malah makin seret,” ujarnya.
Walau begitu, Meisy tampak malu-malu untuk menjawab berapa banyak ia mengkonsumsi air dan buah-buahan saat cuaca panas kala sahur dan berbuka.
“Waduh. Saya malu mau jawab. Soalnya banyak,” ucapnya.
Intinya adalah, walaupun cuaca di Kota Pontianak dan sekitarnya mengalami panas yang cukup menyengat, bukan berarti itu menjadi alasan untuk malas-malasan. Tetap rajin beribadah dan produktif akan jauh lebih baik. (iki)