Description

Toleransi Concok Suku Dayak, Keluarga Muslim Hadir Saat Buka Puasa

Ritual baconcok Suku Dayak yang digelar oleh salah satu warga Desa Bani Amas di Bengkayang. Rangkaian dari Baconcok ini yakni makan besar dengan mengundang keluarga yang umat Muslim pada saat buka puasa pada Sabtu (1/4).
Ritual baconcok Suku Dayak yang digelar oleh salah satu warga Desa Bani Amas di Bengkayang. Rangkaian dari Baconcok ini yakni makan besar dengan mengundang keluarga yang umat Muslim pada saat buka puasa pada Sabtu (1/4). Foto: alex

Bengkayang, BerkatnewsTV. Salah satu keluarga di Dusun Timonong, Desa Bani Amas, Aprianus mengadakan acara pemberkatan terhadap anaknya dengan acara Makan Besar (dalam bahasa Dayak Concok) pada Sabtu (1/4) pagi hingga malam hari.

Menurut Aprianus, acara pemberkatan sunatan diadakan bagi 2 (dua) orang anaknya, simbol bersyukur kepada Jubata, untuk mempermudah rezeki hidup bagi anak-anak dan keluarga.

“Acara Concok (makan besar) ini saya adakan untuk pemberkatan kedua anak saya yang baru tadi pagi jam 07:00 diadakan acara sunatan secara adat (kampung)” jelas Aprianus saat diwawancarai BerkatnewsTV, Sabtu (1/4).

Dalam acara makan besar tersebut, diperkirakan mengundang kurang lebih 20 desa berdasarkan keluarga dan kerabat dekat.

“Yang kita undang kurang lebih ada 20 desa, karena banyak keluarga dan kerabat dekat. Lagipula yang namanya Concok ini kan kita sistem berbalas, kalau dulu mereka pesta saya datang, sekarang saya pestapun mereka datang” ucap Aprianus

Aprianus selaku tuan rumah juga mengatakan bahwa para undangan tidak hanya berasal dari etnis atau suku tertentu, melainkan juga sahabat-sahabat Muslim yang sedang melakukan Puasa saat ini.

“Tamu undangan tidak hanya sebatas keluarga dan kerabat dari orang kita (Dayak) saja, tetapi keluarga dan kerabat kita yang Muslim juga diundang. Berhubung saat ini mereka masih menjalankan Puasa, maka kita sediakan makan prasmanan yang akan dimulai jam 18:00 saat berbuka Puasa,” jelas Aprianus

Baca Juga:

Kepala Desa Bani Amas, Apolius juga menambahkan apabila acara makan besar Concok diadakan hingga tamu undangan memenuhi undangan yang disebarkan sebelumnya.

“Tamu undangan, baik yang Muslim maupun non Muslim akan tetap ditunggu dan dijamu oleh tuan rumah sampai mereka memenuhi undangan. Walaupun itu pukul 12:00 malam tamu datang, tetap mereka boleh makan. Apalagi sahabat Muslim kita sedang puasa, maka buka acara makan-makan bagi mereka itu dimulai pukul 18.00 saat berbuka puasa,” jelas Apolius.

Apolius dan Aprianus menjamin bahwa hidangan yang disediakan untuk keluarga Muslim terpisah. “Jelas saja harus kita pisahkan. Dari tukang masak hingga tempat makannya terpisah,” tegasnya.

“Saya harap acara Concok ini dapat dilestarikan kedepannya. Karena seperti kita tahu, acara concok ini dapat mempererat tali silaturahmi kita bersama,” tambah Apolius.(lex)