Description
SAMBAS  

FCI Jamin 22 Jamaah Umroh Sambas yang Terlantar akan Diberangkatkan

Erna mewakili Firman, pemilik Travel PT Rihlah Assofa Amanah yang telah berganti nama menjadi PT Firman Central Indonesia oleh Kementerian Agama Kabupaten Sambas pada Senin (27/3) untuk dimintai pertanggungjawabannya dan berjanji akan memberangkatkan 22 jemaah umroh Sambas yang terlantar di Bekasi. Foto: ndra
Erna mewakili Firman, pemilik Travel PT Rihlah Assofa Amanah yang telah berganti nama menjadi PT Firman Central Indonesia oleh Kementerian Agama Kabupaten Sambas pada Senin (27/3) untuk dimintai pertanggungjawabannya dan berjanji akan memberangkatkan 22 jemaah umroh Sambas yang terlantar di Bekasi. Foto: ndra

Sambas, BerkatnewsTV. PT Firman Central Indonesia (FCI) menjamin 22 jemaah umroh asal Sambas yang saat ini berada di Bekasi akan diberangkatkan ke tanah suci Mekah dalam waktu dekat.

Kepastian itu setelah adanya 36 orang calon jemaah umroh yang sempat viral lantaran diduga ditelantarkan selama 12 hari di Bekasi Jawa Barat oleh pihak travel PT Rihlah Assofa Amanah.

“Untuk 22 calon jemaah umroh asal Sambas akan diberangkatkan setelah pengurusan visa selesai,” janji Erna mewakili Firman, pemilik Travel PT Rihlah Assofa Amanah yang telah berganti nama menjadi PT Firman Central Indonesia.

Baca Juga:

Akibat kasus ini, Erna dipanggil oleh Kementerian Agama Kabupaten Sambas pada Senin (27/3) untuk dimintai pertanggungjawabannya.

Erna menyatakan para calon jemaah umroh tersebut telah dipindahkan ke salah satu hotel dekat Bandara Soekarno Hatta.

“Mereka siap diberangkatkan dalam beberapa hari ini,” katanya.

Disebutkan Erna, sebenarnya ada 20 orang jemaah yang akan diberangkatkan pada gelombang pertama tanggal 14 maret 2023 lalu. Mereka jemaah asal Sambas akan digabungkan dengan jemaah yang berasal dari Majalengka.

“sambil menunggu maka jemaah yang bersangkutan diinapkan di salah satu hotel di Bekasi menyusul gelombang kedua sebanyak 16 jemaah juga diinapkan di hotel yang sama,” terangnya.

Namun ia menyayangkan semenjak kejadian ada beberapa jemaah yang tidak sabaran sehingga membuat gaduh di media sosial sehingga suasana menjadi tidak kondusif dan menimbulkan spekulasi liar di luar.(ndra)