Description

Membahas Puasa Intermittent: Manfaat, Risiko, dan Cara Melakukan

Membahas Puasa Intermittent: Manfaat, Risiko, dan Cara Melakukan
Membahas Puasa Intermittent: Manfaat, Risiko, dan Cara Melakukan. Desain ilustrasi foto berkatnewstv

BerkatnewsTV. Diet puasa atau intermittent fasting adalah metode diet yang dilakukan dengan mengatur waktu konsumsi makanan selama kurun waktu tertentu.

Metode diet intermittent fasting dianggap cukup efektif oleh kebanyakan orang untuk menurunkan berat badan karena tidak perlu mengurangi konsumsi makanan, melainkan hanya mengatur jadwal makan saja.

Manfaat Puasa Intermittent

  1. Menurunkan Berat Badan
  2. Menurunkan Risiko Penyakit Diabetes
  3. Menjaga Kesehatan Jantung

Cara Melakukan Puasa Intermittent

Metode dan jangka waktu puasa intermittent dapat Anda tentukan sendiri. Namun, beberapa metode dan jangka waktu puasa yang populer dilakukan adalah sebagai berikut:

Daily time-restricted fasting (16/8 method): mengonsumsi makanan dengan jangka waktu 8 jam, dan dilanjutkan dengan puasa selama 16 jam. Sebagai contoh, Anda dapat memulai konsumsi makanan pada jam 11 siang hingga jam 7 malam (8 jam waktu makan), yang kemudian dilanjutkan dengan puasa pada jam 7 malam hingga jam 11 siang keesokan harinya (16 jam puasa).
• 5:2 fasting: mengonsumsi makanan dengan porsi normal selama 5 hari dan berpuasa atau membatasi konsumsi kalori di bawah 500 kalori selama 2 hari dalam 1 minggu.
Alternate-day fasting: mengonsumsi makanan dengan porsi normal pada satu hari, kemudian berpuasa penuh atau hanya mengonsumsi makanan rendah kalori (di bawah 500 kalori) pada hari berikutnya.
• Warrior diet: mengonsumsi buah dan sayur pada siang hari, kemudian dilanjutkan mengonsumsi makanan dengan porsi normal pada malam hari.

Risiko Puasa Intermittent

Namun, ada risiko yang harus Anda pertimbangkan saat melakukan puasa intermittent, yaitu:

• Suasana hati yang mudah berubah.
• Perubahan jam tidur atau bahkan insomnia.
• Pusing atau sakit kepala.
• Mudah merasa lapar.
• Mual dan muntah.
• Lemas.
• Hipotensi atau tekanan darah rendah.
• Anemia atau kurang darah.
• Gangguan makan, seperti anoreksia dan bulimia.