loading=

7 UMKM Lolos Lomba KURRI

Staf Ahli Bupati Ketapang bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Junaidi Firawan menyerahkan penghargaan kepada pelaku UMKM yang lolos seleksi lomba kurri
Staf Ahli Bupati Ketapang bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Junaidi Firawan menyerahkan penghargaan kepada pelaku UMKM yang lolos seleksi lomba kurri. Foto: naufal

Ketapang, BerkatnewsTV. Tujuh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Ketapang berhasil lolos mengikuti seleksi dan dinyatakan sebagai finalis pada lomba Kompetisi Usaha Rakyat Ramah Iklim (KURRI).

Staf Ahli Bupati Ketapang bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Junaidi Firawan menjelaskan, KURRI dalam rangka untuk mengembangkan UMKM khususnya di bidang pertanian.

“UMKM ini berpotensi memiliki dampak positif terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan yang selanjutnya mendukung pengembangan usaha tersebut untuk berkontribusi bagi terwujudnya bentang lahan yang tangguh atas perubahan lingkungan,” ujarnya disela lomba KURRI putaran kedua, Rabu (15/3).

Ia berharap adanya KURRI maka UMKM dapat berkembang dan menjadi ajang berjejaring dengan calon pembeli, lembaga keuangan, non governmental organization (NGO) maupun pemerintah daerah.

Baca Juga:

  • Ingat, Ini Pesan Penting Norsan Untuk Sekda se-Kalbar
  • 157 Pelajar Ikuti Seleksi Calon Paskibraka

Sementara itu Direktur Tropenbos Indonesia Edi Purwanto menerangkan, ada 14 pelaku usaha yang lolos tahap pra seleksi di bulan Juli 2022 yang berasal dari 8 desa di 4 kecamatan dengan 8 jenis usaha.

Jumlah tersebut mengerucut menjadi 7 pelaku usaha yang lolos sebagai finalis dan mendapatkan pendampingan untuk pengembangan usaha selama kurang lebih 5 bulan (September 2022 – Januari 2023).

Pelaku usaha ini berasal dari 7 desa dengan 5 jenis usaha yaitu budidaya hortikultura, kerajinan anyaman, produk olahan pangan (keripik batang pisang dan jamu herbal), serta produksi kompos.

“Tropenbos Indonesia aktif mendorong dan memfasilitasi pengembangan usaha masyarakat bagi terwujudnya pengelolaan bentang lahan berkelanjutan melalui program-program lain seperti pengembangan bisnis UPPB (Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar) melalui program MoMo4C dan WL (Working Landscapes), penguatan mata pencaharian masyarakat lokal melalui program GLA (Green Livelihoods Alliance) 2.0, maupun percontohan bisnis desa melalui program KALFOR (Kalimantan Forest). Para pelaku usaha tersebut juga turut berpartisipasi pada Hari Temu Usaha 2023 ini,” terangnya.(naf)