Sambas, BerkatnewsTV. Salah satu alat untuk menangkap ikan, bubu tradisional masih dipertahankan dan menjadi andalan bagi kalangan penangkap ikan di Dusun Sebaab, Kecamatan Tebas.
Bubu yang terbuat dari anyaman bambu diikat resam dan rotan dengan bentuk memanjang dapat menghasilkan hingga 1 Kg tangkapan ikan setiap harinya.
Salah satu pengguna bubu tradisional, Sali mengatakan bahwa dirinya dapat menjerat 3-6 ekor ikan berbagai jenis setiap harinya.
“Biasanya dapat 3-6 ekor ikan, seperti lele, gabus, kadang juga labi-labi ya sekitar setengah hingga 1 Kg,” ucap pria tua itu.
“Bubu dari bambu ini lebih enak buatnya. Hanya modalkan bambu dan resam (taboyo) atau rotan terus dianyam. Pasangnya pun cukup mudah, cukup buat bendungan kecil dengan ranting dedaunan disediakan lubang untuk jalan ikan, terus pasang bubu menghadap hilir sungai” imbuhnya.
Baca Juga:
- Gunung Selindung, Wisata Alam yang Menantang Adrenalin
- Desa Sekura Ditetapkan Desa Mandiri ke-17 Nasional
Alasan Sali tidak menggunakan bubu yang lebih modern saat ini karena bubu tradisional lebih mudah untuk dipasang tanpa takut terhanyut atau tersangkut bebatuan dan ranting.
Sali yang ditemui berkatnewsTV pada Kamis (9/3) mengatakan, membuat bubu dari bambu, selain mengeksplorasi hasil alam juga dapat melestarikan kemampuan menganyam turun temurun. Mencari ikan dengan cara tradisional juga masih sangat mampuni.
“Kalau dengan bubu yang dijual di pasaran seperti bubu payung saat ini, belum tentu bisa dapat labi-labi atau ikan-besar lainnya. Kalau dengan bubu ini, selagi muat apapun bisa masuk” ucapnya bangga.
Ia berharap generasi sekarang dapat melestarikan alat penangkap ikan bernama bubu ini agar tidak tergerus medernisasi karena bubu merupakan salah satu kearifan lokal yang patut dijaga.
“Semoga puluhan tahun kedepan, bubu seperti ini masih digunakan dan ada orang yang bisa buatnya,” harapnya.(lex)