Sanggau, BerkatnewsTV. Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perikanan (DKPTPHP) Sanggau kesulitan mendata jumlah gabah dan beras impor yang dipasok ke Sanggau.
“Tidak ada data yang pasti berapa jumlah pasokan gabah dan beras yang didatangkan dari luar Sanggau (impor) karena ketiadaan Check Point (pintu masuk) untuk pendataan,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perikanan (DKPTPHP) Sanggau Kubin, Rabu (8/3)
Sejauh ini, lanjut Kubin menjelaskan, pendekatan yang dapat dilakukan untuk menghitung ketersediaan beras adalah melalui produksi lokal yang dihitung secara mingguan, ditambah dengan melaksanakan survei stock.
Baca Juga:
- Kementerian Pertanian Pantau Pangan Murah di Sanggau
- 510,4 Hektare Lahan Pertanian Rusak, 36,5 Hektare Diantaranya Alami Puso
Namun tidak secara berkala mengingat keterbatasan sumberdaya, serta jumlah cadangan pangan pemerintah daerah di gudang BULOG. Sebagai justifikasi menggunakan harga sebagai kontrol dengan mempertimbangkan hukum pasar.
“Apabila harga meningkat diasumsikan stock defisit. Demikian sebaliknya, apabila harga cenderung stabil atau menurun diasumsikan bahwa stock surplus,” ujarnya.
Kubin menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa melakukan intervensi harga beras di pasar. Pihaknya bersama BULOG hanya bisa melakukan operasi pasar untuk menekan kenaikan harga.
“Lagi pula, kenaikan harga beras khusus untuk beras jenis premium. Untuk masyarakat sanggau sebenarnya tidak terlalu terpengaruh dengan naiknya harga beras karena petani lokal kita juga punya stok sendiri meskipun bukan kelas premiun,” pungkasnya. (pek)