Sambas, BerkatnewsTV. Pemkab Sambas mendirikan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) dalam rangka menekan kasus kekerasan terhadap anak dan stunting.
Puspaga ini dibentuk di tujuh desa antara lain di Desa Sebayan, Sungai Kumpai, Desa Lel, Sungai Nilam, Desa Lubuk Dagang dan Selakau Tua.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (P3AP2KB) Sambas Fatma Aghitani menjelaskan Puspaga nantinya memberikan edukasi kepada masyarakat seperti pola asuh anak, memberikan pemahaman tentang hak anak seperti memperoleh pendidikan, kesehatan dan perlindungan.
Sehingga diharapkan nantinya dapat menurunkan kasus kekerasan perempuan dan anak yang jumlahnya setiap tahun cukup tinggi di Sambas.
“Untuk tahun 2022 lalu saja ada sekitar 65 kasus anak sebagian besar adalah kasus pelecehan seksual anak, ini angka yang cukup tinggi dan tidak bisa dibiarkan,” ungkapnya.
Baca Juga:
Melalui Puspaga ini ia berharap akan memberikan pengetahuan kepada orang tua untuk tidak menganggap sepele persoalan anak meskipun sudah akil baligh tetap saja anak tidak bisa dilepas tanpa ada kontrol orang tua. Sehingga bisa mencegah kasus kekerasan terhadap anak di Sambas.
“Apalagi di zaman yang serba instan sekarang ini, pendidikan anak tidak boleh terabaikan sehingga anak dapat mengetahui kondisi yang sudah berubah sekarang ini. Saya juga mengharapkan setiap desa membuat Perdes tentang Desa Layak Anak sehingga keamanan anak selalu terlindungi,” imbaunya.
Puspaga selain menjadi edukasi bagi para ibu – ibu yang akan menikah atau sudah menikah, juga menjadi tempat untuk menyampaikan materi muatan pemberdayaan perempuan tapi juga asupan makanan sehat dan bergizi terutama bagi balita guna mencegah stunting yang juga cukup tinggi seperti di Desa Sebayan.
“Prevalensi sunting di Desa Sebayan masih tinggi yakni 33 persen, untuk itu harus diturunkan lagi,” tambah Kepala Desa Sebayan, Al-Insan.
Ia menyatakan pihaknya akan menganggarkan dana untuk asupan bayi melalui Alokasi Dana Desa (ADD) sehingga mendapat asupan yang sehat dan bergizi.
“Sebab di Desa Sebayan ini ada sekitar 73 kasus stunting dengan berat badan dan tinggi dibawah standar rata rata,” ungkapnya.(dra)