Bengkayang, BerkatnewsTV. Menjelang gawai Dayak yang akan dilaksanakan pada bulan Maret, stok ternak babi di Bengkayang langka bahkan sejumlah pedagang mengeluhkan harganya yang melambung tinggi.
“Babi yang ada sekarang ini didatangkan dari Batam, Lampung, dan Bali sehingga menyebabkan harganya melambung tinggi. Berkisar Rp65 ribu kalau ditimbang hidup, sedangkan kalau yang sudah dipotong bisa mencapai Rp140 rupiah per kilogram,” ungkap salah satu pedagang, Kongsi, Sabtu (26/2).
Baca Juga:
Ia menduga penyebab masalah ini lantaran merebaknya virus African Swine Fever (ASF) yang menyerang peternakan babi hampir di seluruh wilayah Kalimantan Barat, termasuk di Bengkayang.
Akibatnya, daya beli masyarakat akan daging babi mulai berkurang tahun ini. Tentu ini menjadi kesulitan masyarakat yang akan melaksanakan gawai Dayak. “Hampir mayoritas babi didatangkan dari luar jadi karena mahal tentu saja disebabkan biaya kapal dan penyusutan ada yang mati selama di dalam perjalanan,” ucapnya.
Ia berharap pemerintah dapat segera menemukan vaksin ASF sehingga peternak maupun pedagang tidak mengalami kerugian.(lex)
