Kematian Ibu dan Bayi Menurun

Ilustrasi kematian ibu dan bayi
Ilustrasi kematian ibu dan bayi

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, kematian ibu dan bayi di Kabupaten Kubu Raya mengalami penurunan yang signifikan.

Di tahun 2021 kematian ibu dari angka 55 persen menjadi 28 persen di tahun 2022. Dan kematian bayi dari 26 persen di tahun 2021 turun menjadi 10 di tahun 2022.

Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam menyebutkan penyebab kematian ibu masih didominasi penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi pada masa kehamilan dan perdarahan. Sedangkan kematian bayi didominasi oleh berat badan lahir rendah dan asfiksia (kekurangan kadar oksigen dalam tubuh).

Yusran menerangkan konteks kematian ibu yang adalah semua kematian selama periode kehamilan, persalinan, dan nifas yang disebabkan oleh pengelolaannya. Sedangkan kematian bayi adalah kematian bayi sebelum mencapai umur satu tahun pada waktu tertentu.

Menurutnya, meskipun kecil, jumlah kasus kematian ibu dan bayi di Kubu Raya wajib dientaskan. Sebab keberhasilan derajat kesehatan masyarakat dapat dinilai melalui indikator utama Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.

Baca Juga:

  • Kubu Raya Gratiskan Ibu Hamil USG di 20 Puskesmas
  • Muda Minta Petugas Aktifkan Sel Kesehatan

“Keberhasilan derajat kesehatan masyarakat dapat dinilai melalui indikator utama Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) karena sensitivitasnya terhadap perbaikan pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas maupun kualitas,” tuturnya, Kamis (19/1).

Sementara itu Kepala Bappedalitbang Kubu Raya Amini Maros mengungkapkan adanya sejumlah permasalahan. Di antaranya pemahaman dan kesadaran masyarakat terkait pentingnya pemeriksaan kehamilan rutin dan risiko tinggi dalam kehamilan.

Lalu sistem rujukan dan fasilitas rujukan yang belum memadai. Kemudian belum semua masyarakat miskin dan ibu hamil risiko tinggi memiliki jaminan pembiayaan kesehatan.

“Selain itu masih terjadinya kehamilan dengan ‘4 Terlalu’, yakni terlalu tua, terlalu muda, terlalu dekat, dan terlalu banyak,” imbuhnya.

Dari berbagai permasalahan tersebut, sambung dia, Pemkab Kubu Raya telah menyusun empat terobosan untuk menurunkan AKI/AKB. Pertama, peningkatan akses pelayanan kesehatan ibu dan anak. Kedua, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Ketiga, pemberdayaan masyarakat. Dan keempat, peningkatan tata kelola.(tmB)