BerkatnewsTV. Pemanasan Global adalah suatu proses atau fenomena yang ditandai dengan kenaikan suhu laut, daratan dan atmosfer. Pemanasan global adalah masalah besar yang sedang dihadapi oleh dunia saat ini.
Ini terjadi karena adanya peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, yang menyebabkan suhu rata-rata di Bumi meningkat. Suhu rata rata pada permukaan bumi telah mengalami kenaikan sekitar 0.18 °C dalam kurun waktu seratus tahun terakhir.
Salah satu penyebab utama pemanasan global adalah emisi karbon dioksida yang disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil untuk energi, pemotongan hutan, dan pertanian. Gas rumah kaca ini terperangkap di atmosfer dan mengurung panas matahari, sehingga meningkatkan suhu di Bumi.
Akibat pemanasan global ini adalah terjadinya perubahan iklim yang signifikan, seperti peningkatan frekuensi dan intensitas bencana alam seperti kekeringan, banjir, dan badai.
Ini juga menyebabkan terjadinya pergeseran habitat hewan dan tumbuhan, serta meningkatnya risiko kepunahan spesies. Hal ini juga menyebabkan leleh nya es di daerah kutub, yang berdampak pada naiknya permukaan air laut.
Permukaan laut di seluruh dunia telah meningkat sekitar 10-25cm selama abad ke-20, dan akan terus berlanjut jika tidak segera dilakukan penanganan atas masalah ini. Diprediksi akan ada beberapa negara yang akan tenggelam seperti Bangladesh, Maladewa dan Komoro jika tidak diperlambat prosesnya.
Untuk menangani masalah ini, diperlukan tindakan nyata dari semua negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengadopsi praktik yang lebih ramah lingkungan. Ini termasuk mengubah cara kita menghasilkan dan menggunakan energi, serta meningkatkan efisiensi pemakaian sumber daya alam.
Sebagai contoh, para manufaktur kendaraan sudah mulai berlomba lomba untuk menciptakan kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan kendaraan yang berbahan bakar fosil, dan menggunakan energi matahari untuk pembuatan kendaraan listrik nya. dengan ini polusi yang di timbulkan dapat berkurang secara drastis.
Setiap individu juga bisa membantu dalam mengurangi dampak pemanasan global dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, mengurangi sampah, dan meningkatkan penggunaan produk yang ramah lingkungan.
Pemanasan global adalah masalah yang kompleks dan membutuhkan tindakan segera. Dengan bekerja sama dan bersikap responsif, kita bisa membentuk perubahan yang positif untuk masa depan Bumi dan generasi mendatang
Dampak Pemanasan Global
Pemanasan global telah memicu terjadinya sejumlah konsekuensi yang merugikan baik terhadap lingkungan maupun setiap aspek kehidupan manusia.
Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
- Mencairnya lapisan es di kutub Utara dan Selatan. Peristiwa ini mengakibatkan naiknya permukaan air laut secara global, hal ini dapat mengakibatkan sejumlah pulau-pulau kecil tenggelam. Kehidupan masyarakat yang hidup di daerah pesisir terancam. Pemukiman penduduk dilanda banjir rob akibat air pasang yang tinggi, dan ini berakibat kerusakan fasilitas sosial dan ekonomi. Jika ini terjadi terus menerus maka akibatnya dapat mengancam sendi kehidupan masyarakat.
- Meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim. Perubahan iklim menyebabkan musim sulit diprediksi. Petani tidak dapat memprediksi perkiraan musim tanam akibat musim yang juga tidak menentu. Akibat musim tanam yang sulit diprediksi dan musim penghujan yang tidak menentu maka musim produksi panen juga demikian. Hal ini berdampak pada masalah penyediaan pangan bagi penduduk, kelaparan, lapangan kerja bahkan menimbulkan kriminal akibat tekanan tuntutan hidup.
- Punahnya berbagai jenis fauna. Flora dan fauna memiliki batas toleransi terhadap suhu, kelembaban, kadar air dan sumber makanan. Kenaikan suhu global menyebabkan terganggunya siklus air, kelembaban udara dan berdampak pada pertumbuhan tumbuhan sehingga menghambat laju produktivitas primer. Kondisi ini pun memberikan pengaruh habitat dan kehidupan fauna.
- Habitat hewan berubah akibat perubahan faktor-faktor suhu, kelembaban dan produktivitas primer sehingga sejumlah hewan melakukan migrasi untuk menemukan habitat baru yang sesuai. Migrasi burung akan berubah disebabkan perubahan musim, arah dan kecepatan angin, arus laut (yang membawa nutrien dan migrasi ikan).
- Peningkatan muka air laut, air pasang dan musim hujan yang tidak menentu menyebabkan meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir.
- Ketinggian gunung-gunung tinggi berkurang akibat mencairnya es pada puncaknya.
- Perubahan tekanan udara, suhu, kecepatan dan arah angin menyebabkan terjadinya perubahan arus laut. Hal ini dapat berpegaruh pada migrasi ikan, sehingga memberi dampak pada hasil perikanan tangkap.
- Berubahnya habitat memungkinkan terjadinya perubahan terhadap resistensi kehidupan larva dan masa pertumbuhan organisme tertentu, kondisi ini tidak menutup kemungkinan adanya pertumbuhan dan resistensi organisme penyebab penyakit tropis. Jenis-jenis larva yang berubah resistensinya terhadap perubahan musim dapat meningkatkan penyebaran organisme ini lebih luas. Ini menimbulkan wabah penyakit yang dianggap baru.
- Mengancam kerusakan terumbu karang di kawasan segitiga terumbu karang yang ada di enam negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Kepulauan Salomon, Papua Nugini, Timor Leste, dan Philipina. Dikhawatirkan merusak kehidupan masyarakat lokal yang berada di sekitarnya. Masyarakat lokal yang pertama kali menjadi korban akibat kerusakan terumbu karang ini.
Untuk menyelamatkan kerusakan terumbu karang akibat pemanasan global ini, maka para aktivis lingkungan dari enam negara tersebut telah merancang protokol adaptasi penyelamatan terumbu karang. Lebih dari 50 persen spesies terumbu karang dunia hidup berada di kawasan segitiga ini.
Berdasarkan data Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), sebanyak 30 persen terumbu karang dunia telah mati akibat badai el nino pada 1998 lalu. Diprediksi, pada 10 tahun ke depan akan kembali terjadi kerusakan sebanyak 30 persen.(*)
Penulis
Restu Qalbi Albari
Kenzie Kanaya
Arya Subaga Widyadhana Wicaksono
Mahasiswa Universitas Islam Indonesia