Sang Anak Protes BLT Ibu Dimanipulasi

Mariyana yang telah masuk dalam daftar penerima BLT BBM namun ternyata dimanipulasi oknum.
Mariyana yang telah masuk dalam daftar penerima BLT BBM namun ternyata dimanipulasi oknum. Foto: dian

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Tak Terima Bantuan Langsung Tunai (BLT) sang ibu dimanipulasi, Iwan Gustian mengajukan protes.

Warga Dusun Kemantan Baru Desa Kampung Baru Kecamatan Kubu ini ajukan protes ke kepala desa, kantor POS Indonesia hingga Dinas Sosial Kubu Raya.

Padahal kata Iwan ibunya telah terdaftar sebagai penerima BLT BBM Rp 900 ribu untuk tiga bulan namun tidak mendapatkan undangan untuk pencairan dana bantuan.

Mengetahui tidak mendapat undangan, Iwan bersama ibunya mengecek bantuan itu ke Dinas Sosial Kabupaten Kubu Raya, ternyata ada terdaftar nama Maryana dan sudah dikakukan pencairan dari Kementerian Sosial (Kemensos) melalui kantor pos.

“Setelah saya mendapatkan informasi itu, saya coba ke Kantor Pos pusat Kalbar untuk menanyakan perihal itu, ternyata benar, dana bantuan itu sudah cair dan sudah diambil oleh orang lain yang mengatasnamakan ibu saya,” terangnya, Kamis (22/12).

Ia pun meminta solusinya dan diarahkan untuk menanyakan kepada pihak Desa Kampung Baru dan Kantor Pos setempat.

“Ternyata pihak desa, membenarkan bantuan ini sudah diambil orang lain dan sedang berupaya mencari tahu orang yang mengambil dana itu, namun sampai sekarang belum ada titik terangnya,” ungkapnya.

Baca Juga:

Setelah dimediasi, Kepala Desa Kampung Baru dan kepala kantor pos Kubu memberikan uang untuk ibunya sebagai ganti uang yang tidak diterima.

“Meskipun ibu saya menerima uang dari Kades, tapi saya merasa kades tak seharusnya memberikan uang itu. Karena bukan tanggung jawab kades untuk memberikan bantuan ini, ini bantuan dari pusat, hanya pencairannya saja melalui pos. Maka ketika ada solusi nantinya dan bantuan itu sampai ke ibu saya. Uang dari kades itu akan dikembalikan ke Kades,” kata Iwan.

Hingga saat ini kata Iwan, tidak ada solusi dari pihak pos yang telah menyalurkan bantuan ini kepada orang lain yang bukan seharusnya menerima bantuan itu. Dan kejadian ini pun bukan hanya dialami oleh ibu nya sendiri, melainkan ada warga lain yang mengalami persoalan yang sama.

“Kami masih menunggu pertangungjawaban pihak Pos Kubu, jangan sampai persoalan ini terus berlarut, dan ada warga-warga lain yang mengalami hal ini, kasian warga yang seharusnya menerima bantuan, justru gigit jari,” harapnya.

Selain itu Iwan juga berharap kepada pihak-pihak terkait untuk benar-benar menyalurkan bantuan ini tepat sasaran kepada orang yang seharusnya menerima bantuan itu.

“Seharusnya ada pengawasan, verifikasi penerima dan syarat-syarat lain, bukan hanya main cairkan saja,” tutup Iwan.(dian)