BerkatnewsTV. Di era milenial seperti zaman sekarang tidak bisa terlepas dengan adanya teknologi. Termasuk juga dengan kegiatan pembelajaran, harus disesuaikan pula dengan perkembangan zaman.
Baik dari segi model pembelajaran, materi yang disampaikan serta media yang digunakan harus lebih kreatif dan inovatif.
Karakteristik peserta didik di era milenial atau yang lebih dikenal dengan generasi Z ini merupakan peserta didik yang terbentuk dengan berbagai macam kemudahan teknologi yang menimbulkan pola pemikiran yang enggan berpikir secara kritis karena sudah terbiasa serba instan. Hal tersebut berpengaruh pula dalam pembelajaran.
Karakteristik peserta didik generasi Z yang seperti disebutkan diatas menuntut para guru untuk lebih kreatif serta inovatif menerapkan semua mode, metode dan media yang menyenangkan agar minat para peserta didik lebih tertarik untuk ikut serta berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Seperti halnya dalam mata pelajaran Bahasa Jawa, mayoritas peserta didik generasi Z enggan untuk mempelajari Bahasa Jawa serta kebudayaan Jawa karena banyak peserta didik yang menganggap Bahasa Jawa itu kuno dan diperuntukkan hanya untuk kalangan orang tua saja.
Generasi Z ini cenderung lebih pasif dalam pembelajaran dan hanya sekedar duduk kemudian mendengarkan, lalu hilang. Dalam mata pelajaran Bahasa Jawa khususnya materi aksara Jawa, banyak peserta didik yang belum hafal bentuk-bentuk aksara Jawa dasar atau yang sering kita sebut dengan aksara nglegena.
Aksara menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah
- sistem tanda grafis yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dan sedikit banyaknya mewakili ujaran;
- jenis sistem tanda grafis tertentu, misal aksara Pallawa, aksara Inka;
- huruf. Aksara Jawa merupakan salah satu peninggalan budaya yang tak ternilai harganya.
Bentuk aksara dan seni pembuatannya pun menjadi suatu peninggalan yang patut untuk dilestarikan, karena aksara Jawa sendiri memiliki filosofi dan nilai-nilai luhur yang perlu dimengerti dan dilestarikan oleh generasi Z ini agar tetap lestari dan tidak tergerus oleh kebudayaan asing yang semakin merajalela.
Salah satu cara dan upaya agar para generasi Z ini tertarik terhadap pembelajaran Bahasa Jawa ialah dengan menerapkan media pembelajaran yang dapat menarik dan menyenangkan bagi peserta didik sehingga peserta didik dapat belajar dengan senang dapat menerima materi dengan mudah.
Penerapan digitalisasi aksara jawa dalam bentuk pembelajaran materi aksara Jawa terbukti dapat meningkatkan minat serta pemahaman peserta didik terhadap materi aksara jawa, khususnya menulis dan membaca paragraf menggunakan aksara Jawa.
Dengan menerapkan digitalisasi aksara Jawa yang memuat bentuk-bentuk huruf aksara Jawa yang di kemas dalam sebuah aplikasi yang dapat di akses dalam gawai peserta didik dengan tampilan dan fitur-fitur yang menarik yang terdiri dari soal-soal latihan dan berbagai macam permainan yang mengasah otak peserta didik di rasa cukup ampuh menarik keaktifan peserta didik dalam pembelajaran.
Peserta didik tidak hanya belajar melalui buku teks yang berisi tulisan wujud-wujud aksara Jawa yang dianggap kuno itu, tetapi dengan digitalisasi aksara Jawa, peserta didik dapat memperoleh wujud visual bentuk-bentuk aksara Jawa dengan tampilan yang lebih menarik.
Serta dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menulis aksara Jawa peserta didik generasi Z ini dengan lebih maksimal lagi, karena dengan digitalisasi aksara Jawa, peserta didik merasa belajar aksara Jawa lebih mudah dan menyenangkan.
Penulis : Nofi Sugiarti, S.Pd
Guru SMK Bunda Satria Wangon