BerkatnewsTV. Budaya dalam suatu bangsa merupakan cerminan kehidupan masyarakat yang ada di dalamnya. Budaya Jawa merupakan salah satu kekayaan budaya daerah yang ada di Indonesia.
Budaya Jawa tersebut banyak mengandung nilai-nilai luhur yang adiluhung. Akan tetapi nilai-nilai luhur tersebut sudah banyak tidak dipahami dan tidak dimiliki lagi oleh generasi muda.
Hal tersebut dikarenakan budaya Jawa sudah mengalami pergeseran akibat adanya arus globalisasi yang masuk ke dalam Indonesia. Masyarakat khususnya generasi muda lebih banyak menyukai budaya luar dibandingkan dengan budaya sendiri.
Lagu dolanan merupakan salah satu wujud dari budaya Jawa yang adi luhung. Biasanya lagu dolanan sering digunakan bersamaan dengan permainan tradisional Jawa.
Lagu dolanan ini digunakan sebagai sarana menyampaikan wejangan atau ajaran pada anak dalam membentuk perilaku yang berbudi luhur. Dalam proses penyampaiannya tembang dolanan ini cocok dengan anak karena anak yang sangat dekat dengan dunia bermain, sehingga dalam penerimaannya anak tidak merasa tertekan atau dipaksakan. Tembang dolanan akan lebih mudah diterima oleh anak-anak.
Berkaitan dengan proses belajar mengajar di kelas, keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari peran guru dan siswa di dalamnya. Dimana guru sebagai pendidik sangat mempengaruhi proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Tujuan pembelajaran menjadi salah satu patokan guru dalam mengajarkan kepada siswa.
Apabila tujuan pembelajaran belum dapat tercapai maka guru harus mengevaluasi kembali proses kegiatan pembelajaran yang ada di dalam kelas. Tentu hal ini tidaklah mudah, guru harus mengetahui dimana kesalahan saat pembelajaran berlangsung.
Banyak yang menjadi faktor internal maupun eksternal dalam menghambat keberhasilan belajar siswa. Salah satu faktor penghambatnya adalah faktor eksternal, yaitu lingkungan belajar siswa yang kurang menyenangkan dan juga membosankan.
Lingkungan belajar siswa yang membosankan sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Sehingga guru perlu menerapkan solusi bagaimana mengatasi hal tersebut seperti contohnya menerapkan ice breaking ke dalam proses belajar mengajar.
Seperti contohnya seorang guru bernama Nurul Fitrianingtyas, S.Pd sebagai guru bahasa Jawa di SMK Negeri 1 Adiwerna memberikan ice breaking dalam proses belajar mengajar di kelas.
Ice breaking yang digunakan oleh Nurul Fitrianingtyas, S.Pd adalah memanfaatkan kosa kata dalam bahasa Jawa, yang kemudian dalam menyebutkannya menggunakan nada tembang dolanan. Di sini anak-anak begitu antusias dalam mengikuti yang diarahkan oleh guru tersebut.
Penerapan ice breaking ini selain untuk menumbuhkan semangat siswa dalam belajar di kelas, tentu hal ini merupakan salah satu cara untuk melestarikan budaya Jawa bersama siswa di kelas.
Anak-anak dapat mengenal kosa-kata bahasa Jawa sekaligus memahami tembang dolanan. Di sini anak dengan gurunya bersama-sama menyanyikan tembang dolanan.
Bila tembang dolanan terus dipraktikan sebagai ice breaking dalam proses belajar mengajar, guru meyakini bahwa wujud kebudayaan tersebut akan terus lestari dalam dunia anak-anak dan lingkungan sekitar.
Penulis: Nurul Fitrianingtyas, S.Pd
Guru Bahasa Jawa SMK Negeri 1 Adiwerna