BerkatnewsTV. Mata Pelajaran Bahasa Jawa merupakan pelajaran muatan lokal yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal agar peserta didik terbentuk pemahamannya terhadap keunggulan dan kearifan di daerah tempatnya tinggalnya.
Mata Pelajaran Bahasa Jawa sebagai muatan lokal di sekolah diperkuat oleh Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 Tahun 2013 yang memuat tentang muatan lokal wajib di sekolah/madrasah.
Mata Pelajaran muatan lokal Bahasa Jawa yang diberikan di sekolah diharapkan para siswa tidak hanya mengenal budaya Jawa, akan tetapi juga dapat terbiasa dengan kosa-kata Bahasa Jawa.
Namun pada kenyataan di lapangan, Mata Pelajaran Basa Jawa bagi Sebagian besar para siswa dianggap sebagai Mata Pelajaran yang sulit karena para siswa tidak terbiasa dengan kosa kata dalam Bahasa Jawa.
Padahal dalam kosa kata Bahasa Jawa mengandung pitutr luhur yang dapat membentuk karakter para siswa, salah satunya ialah materi tembang macapat.
Tembang macapat adalah salah satu karya sastra Jawa yang berbentuk tembang atau puisi tradisional Jawa. Penulisan tembang macapat memiliki aturan dalam jumlah baris, jumlah suku kata, ataupun bunyi sajak akhir tiap baris yang disebut guru gatra, guru lagu, dan guru wilangan. Dalam tembang macapat kosa kata yang digunakan sudah tidak dipakai lagi dalam kehidupan sekarang ini.
Hal tersebut menjadi sebuah tantangan bagi guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa. Dalam proses pembelajarannya, salah seorang guru di SMA Regina Pacis Surakarata yakni Rogatianus Yogo Pudiwastono, S.S., S.Pd. yang mengajar di kelas XI menerapkan media pembelajaran teka-teki silang melalui aplikasi online Proprofs Brain Game.
Hal ini dilakukan sebagai strategi agar para siswa lebih bersemangat dan lebih bisa memahami kosa kata Bahasa Jawa dalam materi tembang macapat.
Proprofs Brain Game merupakan aplikasi online yang menyediakan berbagai permainan yang mampu mengasah kemampuan berpikir peserta didik. Dengan aplikasi tersebut, guru dapat memberikan permainan edukatif seperti menghadirkan quiz, permainan mencari kata, teka –teki silang, menyusun kata, puzzle, hangman, dan lain sebagainya.
Dalam proses pembelajarannya setiap kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa diminta untuk membuat permainan teka-teki silang dengan jumlah soal tertentu. soal yang dibuat berkaitan dengan materi tembang macapat.
Setelah teka-teki silang selesai dibuat kemudian dibagikan kepada kelompok yang lain dalam bentuk tautan. Setiap kelompok akan menerima tautan dari kelompok yang lain dan menjawab teka-teki silang tersebut.
Kelompok yang bisa mengerjakan teka-teki dengan benar dibuktikan dengan perolehan sertifikat nilai dan waktu tercepat kelompok tersebut yang menjadi pemenang sesuai dengan kesepakatan Bersama.
Dengan model yang diterapkan Pak Roga dalam pembelajaran Bahasa Jawa dapat merangsang siswa untuk tertarik dalam pembelajaran Basa Jawa, selain itu para siswa siswa juga bisa belajar bekerjasama dan berpikir kritis serta memperkaya kosa kata dalam Bahasa Jawa terutama dalam tembang macapat.
Salah seorang siswa yang bernama Fransiska mengaku sangat senang dengan pembelajaran yang baru saja dilakukan, dia menjelaskan bahwa dengan model yang diterapkan oleh Pak Roga dia lebih terangsang untuk mencari kosa kata yang menjadi jawaban dari teka-teki silang tersebut, selain itu juga mengasyikkan karena Ketika terdapat jawaban yang salah maka permainan tersebut masih bisa untuk diulangi.
Pak Roga menjelaskan pembelajaran dengan model permainan teka-teki silang dapat merangsang siswa untuk berpikir kritis dan dapat memperkaya kosa kata Bahasa Jawa, sehingga dapat membantu para siswa yang merasa kesulitan kosa kata Bahasa Jawa.
Penulis Rogatianus Yogo Pudiwastono, S.S., S.Pd
Guru Bahasa Jawa di SMA Regina Pacis Surakarta
