Description

Lestarikan Permainan Rakyat Melayu di Era Digital

Di tengah modernisasi, permainan rakyat Melayu di Ketapang masih tetap dilestarika seperti pangkak gasing ini yang dihelat oleh PLK Matan Tanjungpura Ketapang pada Minggu (30/10) dalam rangka Hari Sumpah Pemuda ke-94
Di tengah modernisasi, permainan rakyat Melayu di Ketapang masih tetap dilestarika seperti pangkak gasing ini yang dihelat oleh PLK Matan Tanjungpura Ketapang pada Minggu (30/10) dalam rangka Hari Sumpah Pemuda ke-94. Foto: naufal

Ketapang, BerkatnewsTV. Di tengah era digital yang serba modern, permainan rakyat Melayu di Ketapang masih tetap dilestarikan. Seperti meriam buloh, pangkak gasing, kalang tabong, guli, ketapel dan cungkit.

Wakil Bupati Ketapang Farhan, menilai hal ini memiliki nilai positif dikarenakan permainan rakyat dapat lebih dekat dengan alam.

“Permainan rakyat ini dapat lebih dekat alam dengan artian permainan rakyat dapat memamfaatkan luasan lahan sekian besar, memamfaatkan jenis permainan susuai dengan alat-alat permainan dari potensi alam dan ini memang harus kita gairahkan kembali untuk generasi-generasi penerus kita,” ujarnya.

Selain itu tambah Farhan, permainan rakyat ini memiliki nilai yang sangat tinggi karena dengan melakukan permainan rakyat, masyrakat dapat berinteraksi dan bersosialisasi antarsesama sehingga menjadi sebuah budaya.

“Kita kenalkan kepada anak-anak kita, supaya anak-anak kita juga bisa memamfaatkan potensi sumber daya alam yang ada dan dapat dibawa menjadi potensi bermain, juga ada nilai olahraga dan seni, tidak hanya kuat namun juga seni,” jelasnya.

Baca Juga:

Permainan rakyat ini digelar oleh Perkumpulan Lawang Kekayun (PLK) Negeri Matan Tanjungpura Ketapang pada acara Ekspresi Budaya Melayu Ketapang pada Minggu (30/10).

Selain itu juga dihelat Pagelaran musik melayu dalam rangka memeriahkan Hari Sumpah Pemuda ke-94 dan Milad PLK Negeri Matan Tanjungpura Ketapang ke-5.

“Ekspresi Budaya Melayu ini terdiri dari dua kegiatan utama yaitu permianan rakyat dan pagelaran musik Melayu. Dari lomba permainan rakyat sendiri ada Meriam buloh, pangkak gasing, kalang tabong, guli, ketapel dan cungkit,” jelas Ketua Panitia Hakim Surya Putra.

“Pada malam puncaknya akan ada hiburan dengan penampilan gendang tar, jepin, dendang melayu dan syait gulung. Ini salah satu upaya dari Lawang Kekayun untuk menggairahkan kembali seni terutama seni musik,” tambahnya.

Acara ini juga sebagai pelestarian budaya yang sudah diajukan oleh Pemerintah Kabupaten Ketapang ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.

“Permainan-permainan ini sangat jarang sekali kita mainkan, karena kemajuan zaman dan teknologi kita terlalu banyak berinteraksi dengan gadget kita sehingga kita melupakan permainan-permainan rakyat yang sebetulnya mengasikan karena kita saling berinteraksi lebih dekat,” pungkasnya.(naf)