Kubu Raya, BerkatnewsTV. Pemkab Kubu Raya akan melakukan normalisasi terhadap parit yang ada di Mega Timur dan Desa Sungai Malaya, Kecamatan Sungai Ambawang.
Hal ini dikarenakan kedua desa menjadi langganan banjir setiap tahun apalagi jika musim hujan.
“Akhirnya diketahui titik sumbat yang menyebabkan genangan tidak mengalir sehingga sering terjadi banjir,” kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan.
Seperti diketahui, beberapa hari yang lalu di SMP Negeri 11 Desa Mega Timur terjadi genangan. Sehingga pihak sekolah terpaksa harus meliburkan kegiatan belajar mengajar selama empat hari.
Muda mengungkapkan sejumlah hal prinsip yang ditemui di lapangan. Di antaranya terjadinya penyumbatan di beberapa titik sehingga mengakibatkan air tidak bisa mengalir dengan lancar.
“Yang mungkin ketutup, itu nanti yang dilakukan normalisasi. Paling tidak mengurangi sumbatan dan mempercepat air bisa bergerak karena tekanan harus besar. Makanya kalau lubangnya kecil, tidak mampu untuk mengalirnya. Nanti salurannya diperbesar supaya bisa menekan ke arah parit yang utama,” terang Muda.
Baca Juga:
Lebih jauh Muda menyatakan pemerintah daerah juga terus menyalurkan bantuan terhadap warga terdampak banjir. Terutama warga yang mungkin tidak bisa melakukan aktivitas, seperti tidak bisa menanam sayur mayur atau mengalami gagal panen.
“Nanti kalau sudah tidak banjir lagi, dinas terkait bergerak juga. Saya kira kondisi ini karena cuaca. BMKG menyatakan curah hujan diperkirakan sampai November dan itu perlu diantisipasi. Makanya semuanya, sementara ini kalau menanam cabai bisa menggunakan polybag dan begitu juga dengan tanaman lainnya,” ajaknya.
Kepala Desa Mega Timur Adam mengatakan dengan adanya peninjauan langsung ke lapangan, diharapkan kegiatan normalisasi dapat terlaksana secara optimal. Terutama untuk mengatasi saluran air yang tersumbat.
“Ada beberapa titik yang sudah kita laporkan. Ada parit kecil yang tidak mengalir dan juga sungai yang harus dinormalisasi. Ini kalau sudah dilihat Dinas PUPR, tentu ada angin segar. Saya harap bisa dilakukan secepatnya,” ucap Adam.
Adam menambahkan, pihaknya terus memonitor warga yang berisiko terdampak banjir. Sehingga bisa dilakukan langkah antisipasi, termasuk mengungsikan warga ke tempat yang lebih tinggi.
“Beberapa hari lalu, selama empat hari SMPN 11 diliburkan. Kalau untuk warga, saat ini belum ada yang mengungsi. Hanya tidak bisa beraktivitas baik berkebun maupun bertani,” terang Adam.(tmB)