Sintang, BerkatnewsTV. Tumpahan minyak Crude Palm Oil (CPO) milik PT Julong atau PT Wahana Plantation and Products (PT WPP) di Sungai Melawi mendapat perhatian khusus dari Wakil Bupati (Wabup) Sintang yang turun langsung melihat bersama Kapolres dan DPRD.
Wakil Bupati (Wabup) Sintang Melkianus menyatakan saat ini kondisi Sungai Melawi mulai pulih kendati masih ada sisa-sisa minyak yang harus dikumpulkan.
“Tapi secara kasat mata, perusahaan dibantu masyarakat dengan arahan Dinas Lingkungan Hidup, sudah mengambil langkah sehingga pencemaran lingkungan di Sungai Melawi dapat diminimalisir,” ujarnya.
Hal itu disampaikan Melkianus saat melihat langsung pada Jumat (23/9) ke lokasi tumpahan minyak CPO yang didampingi juga dari pihak PT Julong.
“Terkait dampak lingkungan secara keseluruhan, kita masih menunggu hasil uji sample yang telah diambil oleh Dinas Lingkungan Hidup,” jelasnya.
Terkait dengan dugaan tindak pidana, Kapolres Sintang AKBP Tommy Ferdian mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan komunikasi intensif terhadap pihak perusahaan dan transportir atas kejadian tersebut.
“Untuk sementara kita belum bisa menyimpulkan secara utuh. Apabila sudah ada gambaran secara keseluran maka nanti akan kita sampaikan kembali ke teman-teman media,” kata Kapolres.
Saat ini juga kata Kapolres pihaknya juga masih melakukan koordinasi dengan dinas Lingkungan Hidup terkait hasil laboratorium terhadap pencemaran lingkungan yang dialami.
“Karena yang berkompeten akan hal ini memang dinas Lingkungan Hidup,”katanya.
Dari pihak perusahaan maupun penjual lanjut Tommy, saat ini sudah dimintai keterangan secara intensif sehingga informasi yang didapat tidak setengah-setengah dalam rangkaian kronologisnya mulai sebelum hingga pasca kejadian.
Baca Juga:
- Wakapolda Kalbar Perintahkan Tangkap Penimbun BBM Subsidi
- Targetkan 4 Persen, TPID Operasi Pasar Tekan Inflasi Sintang
“Saat ini pihak perusahaan maupun penjual sudah kita panggil dan sudah kita mintai keterangan secara intensif dan detail, sambil nunggu waktu karena banyak rangkaian ya dari sebelum dan setelah serta bagaimana SOP , bagaimana MoU kedua belah pihak siapa yang bertanggung jawab terkait dengan louding dari perspektif penjual dan lain sebagainya, memang masih banyak hal yang kita dalami sehingga prosesnya masih membutuhkan waktu setelah ke perusahaan, ke transportir dan pembelinya, ” Beber Kapolres.
Ketua Komisi D DPRD Sintang Jul Herman ini meminta, kejadian ini tidak terjadi lagi nantinya, dengan tidak mencari siapa yang salah, namun hal seperti ini bisa diantisipasi agar tidak terjadi lagi.
“Saya yakin dengan kejadian ini, ada solusi. Karena kasihan masyarakat, kompensasi apa yang diinginkan masyarakat. Karena ini sangat berdapak buruk bagi masyarakat,”jelasnya.
Perwakilan PT Julong, Arya menyebutkan tumpahnya CPO di Sungai Melawi berawal pada saat pihak penjual sudah menyadari lambung kapal sebelah mengalami kemiringan pada saat louding minyak dan diberitahukan kepada pihak pembeli.
Namun pembeli bersikeras tidak ada masalah dengan tongkang dan meminta kepada pihak penjual tetap menyelesaikan louding minyak hari itu juga.
Masih dalam proses pengisian, sekitar pukul 19.45 wib posisi lambung kapal tongkang miring ke arah luar dermaga dan kontainer langsung berjatuhan ke sungai.
“Untuk melokalisir tumpahan CPO ke sungai serta keamanan arus lalu lintas air kami langsung melakukan respon cepat penanganan,” jelasnya.
Arya mengaku bahwa pihaknya cepat tanggap dalam melakukan penanggulangan termasuk penangan terhadap Desa yang terdampak dengan Tumpahan CPO.
“Terkait dengan masalah ini kami sudah datang langsung bertemu dengan para kepala desa dan tokoh masyarakat yang terdampak dan meminta maaf serta kami menyampaikan siap bertanggung jawab atas kejadian tersebut,” ucapnya.(anty)