Robo-robo Proyek Strategis Pengembangan Budaya

Dewan Mangku Ikatan Keluarga Besar Kerajaan Matan Tanjungpura (IKKRAMAT) dan masyarakat menggelar ritual adat budaya robo - robo menolak bala dengan cara membaca doa dan menikmati ketupat colek di tepian Sungai Pawan, Rabu (21/9). Foto: naufal
Dewan Mangku Ikatan Keluarga Besar Kerajaan Matan Tanjungpura (IKKRAMAT) dan masyarakat menggelar ritual adat budaya robo - robo menolak bala dengan cara membaca doa dan menikmati ketupat colek di tepian Sungai Pawan, Rabu (21/9). Foto: naufal

Ketapang, BerkatnewsTV. Dewan Mangku Ikatan Keluarga Besar Kerajaan Matan Tanjungpura (IKKRAMAT) menggelar ritual adat budaya robo – robo menolak bala.

Tradisi robo – robo menolak bala ini dengan cara membaca doa dan menikmati ketupat colek di tepian Sungai Pawan.

“Pelestarian dan pengembangan budaya daerah merupakan salah satu dari 10 proyek strategis daerah Kabupaten Ketapang, maka dari pada itu giat budaya seperti ini diharapkan dapat terus konsisten terselenggara agar seluruh masyarakat dapat meningkatkan rasa syukut dan cinta kepada tuhan yang maha ESA serta kepada bangsa dan negara,” jelas Asisten Setda Pemka Ketapang Bidang Pemerintahan dan Kesra Edi Radiansyah disela robo-robo, Rabu (21/9).

Baca Juga:

Robo-robo ini merupakan bentuk tatanan sosial kemasyarakatan yang mencerminkan makna terbangunnya suatu hubungan yang harmonis dan saling percaya antara pemimpin dengan masyarakat.

“Ini bisa kita jadikan sebuah renungan dimana sejak berabad-abad lalu para raja dan seluruh rakyatnya mampu membangun kerajaan yang hingga saat ini dapat kita rasakaan keharmonisannya,” ujarnya.

Sekretaris IKKRAMAT Gusti Kolen menjelaskan, robo-robo bagi masyarakat Kerajaan Matan Tanjungpura dan Kelurahan Muliakerta sudah menjadi tradisi turun menurun dan dilaksanakan setiap Rabu terakhir di bulan Syafar dengan tujuan berdoa kepada Allah SWT memohon menolak bala dan musibah.

“Dulunya konsepnya hanya setiap persinggahan atau persimpangan, di rumah masing-masing warga, jadi sekarang kita tarik semua untuk menyatukan konsep ini di halaman Kerajaan Tanjungpura yang akhirnya pada kita laksanakan yang pertama kali hari ini,” jelasnya.

“Intinya bagaimana kita bersama-sama memajukan hal yang menyangkut kebudayaan dan menyangkut bagaimana kita melestarikan kebudayaan dan memajukan daerah kita,” tambahnya.(naf)