Jakarta, BerkatnewsTV. Kabupaten Sintang di Kalimantan Barat termasuk salah satu kabupaten yang masuk 10 besar tertinggi inflasinya di Indonesia.
Presiden RI Joko Widodo menyebutkan ada 10 kabupaten yang inflasinya tertinggi yakni
- Luwuk 7,8 persen
- Jambi 7,8 persen
- Kotabaru 7,5 persen
- Sampit 7,5 persen
- Tanjung Selor 7,4 persen
- Jayapura 7,4 persen
- Sintang 7,4 persen
- Bungo 7,2 persen
- Padang 7,1 persen
10.Sibolga 6,9 persen
Selain kabupaten/ kota, Jokowi juga mengungkapkan 10 provinsi yang inflasinya tertinggi antara lain :
- Jambi 7,7 persen
- Sumatera Barat 7,1 persen
- Kalimantan Tengah 6,9 persen
- Maluku 6,7 persen
- Papua 6,5 persen
- Bali 6,4 persen
- Bangka Belitung 6,4 persen
- Aceh 6,3 persen
- Sulawesi Tengah 6,2 persen
- Kepulauan Riau 6 persen
Jokowi khawatir jika kondisi inflasi ini tidak segera diintervensi oleh pemerintah daerah maka angka kemiskinan berpotensi naik.
Baca Juga:
- Peran Penting Organda Kalbar Tekan Inflasi
- Inflasi Pontianak Tertinggi di Pulau Kalimantan. Ini Penyebabnya
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan jika kondisi inflasi di daerah tersebut tidak segera diintervensi, maka angka kemiskinan berpotensi kembali naik.
“Dan berpotensi justru meningkatkan inflasi menjadi lebih besar,” katanya, Kamis (15/9).
Bamsoet juga meminta pemerintah daerah memanfaatkan dana alokasi umum atau DAU dan dana bagi hasil atau DBH, diantaranya dengan memberikan subsidi dalam rangka penyesuaian harga bahan bakar minyak/BBM, termasuk dalam bentuk bantuan sosial/bansos, terutama pada rakyat yang dinilai paling terdampak.
Begitu pula terhadap UMKM, Bamsoet berharap pemerintah bantuan dalam memberikan kemudahan pembelian bahan baku yang naik karena ada penyesuaian harga BBM hingga bantuan dalam proses pemasaran produk-produk UMKM.
“MPR meminta produk-produk UMKM dapat memiliki nilai jual yang baik di pasaran, sehingga daya beli masyarakat dapat kembali berputar dan menyokong perekonomian daerah, dikarenakan UMKM banyak berperan dalam perekonomian daerah hingga nasional,” harapnya.
MPR tambah Bamsoet mengingatkan pemerintah dapat memberikan bantuan kepada pelaku transportasi umum berupa subsidi dengan memanfaatkan anggaran belanja tidak terduga bagi angkutan barang.
Salah satu warga Sintang, Muhammad Idan mengungkapkan harga barang mulai dirasakan merangkak naik.
“Pemicunya mungkin karena harga BBM yang naik jadi harga barang juga ikut naik,” keluhnya.
Ia berharap pemerintah daerah ada solusi untuk mengatasi masalah ini karena tidak berimbang dengan pendapatan yang diperoleh masyarakat.(tmB)