Kubu Raya, BerkatnewsTV. Berbagai isu strategis tentang gambut Kubu Raya akan disusun dalam dokumen Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (RPPEG).
Kabid Perekonomian SDA Insfrastruktur dan Kewilayahan di Bappeda Litbang Kubu Raya, Herbimo Utoyo mengatakan
RPPEG akan menjadi bagian penting yang menguraikan tentang kondisi, potensi, dan permasalahan ekosistem gambut di Kabupaten Kubu Raya.
“Bagian ini juga merupakan kunci yang akan menghubungkan permasalahan yang ada dengan berbagai bentuk program dan intervensi untuk melestarikan ekosistem gambut di Kubu Raya kedepannya,” jelasnya disela lokakarya, Selasa (13/9).
ia sebutkan Format Dokumen RPPEG terdiri dari lima bab dan hari ini sampai pada pembahasan penyusunan isu strategis, yang ditargetkan dalam 6 bulan kedepan sudah selesai sambil menunggu penetapan RPPEG tingkat Provinsi yang saat ini juga berjalan secara pararel.
Tercatat 35 persen gambut Kalbar ada di Kubu Raya, dimana sekitar 70 persen wilayah Kubu Raya adalah gambut dan empat kecamatan juga memiliki mangrove.
Baca Juga:
- Mulok Gambut dan Mangrove Mulai Uji Coba di Sekolah
- Tahun Ajaran Baru Gambut dan Mangrove Dikenalkan di Sekolah
“Sehingga masyarakat Kubu Raya habitatnya ada di lahan gambut, dengan penduduk yang bekerja di sektor pertanian mencapai 39,6 persen. Hal-hal inilah yang menjadi baseline data bagi perencanaan tata ruang di Kabupaten Kubu Raya,” terangnya.
Sementara itu Project manager Peat-IMPACT, ICRAF Indonesia, Feri Johana, menjelaskan dalam proses identifikasi isu strategis ini diharapkan akan dilakukan oleh para pemangku kepentingan di Kubu Raya secara keseluruhan sehingga pada tahap ini akan muncul adanya kesepahaman pandangan dan langkah dalam perlindungan dan pengelolaan fungsi ekosistem gambut Kubu Raya.
“Untuk itu tahapan dan kerangka analisis yang digunakan diharapkan akan dapat membantu proses penyusunan RPPEG ini secara lebih terarah efektif dan efisien,” ujarnya.
Pada kegiatan tersebut, para peserta dibagi kedalam kelompok-kelompok terfokus yang dipandu oleh fasililator untuk bersama-sama memetakan isu-isu strategis yang terkait dengan aspek ekonomi, sosial, maupun lingkungan.
Lokakarya melibatkan para pemangku kepentingan yang terdiri dari unsur pemerintah, akademisi, swasta/privat sector, dan mitra pembangunan, yang sudah disahkan sebagai anggota Tim Penyusun RPPEG Kubu Raya. (dian)