Sintang, BerkatnewsTV. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang menyiapkan skenario untuk menghadapi bencana banjir, puting beliung dan longsor (batingsor).
Skenario yang dilakukan antara lain sosialisasi, pencegahan, penanggulangan dan mitigasi.
Bupati Sintang, Jarot Winarno menyatakan membentuk Komando Satuan Tugas Penanganan Tanggap Darurat Bencana Alam Bantingsor.
Didalamnya berbagai unsur stakeholder terkait termasuk di dalamnya unsur masyarakat.
Pembentukan Komando Satuan Tugas Penanganan Tanggap Darurat Bencana Alam Bantingsor saat rapat pada Rabu (7/9).
“Risiko bencana di Sintang mempunyai resiko sedang sampai dengan tinggi kemungkinan terjadinya bencana alam, terutama batingsor,” kata Jarot.
Tindak lanjut dari skenario hadapi batingsor antara lain sosialisasi kepada masyarakat di daerah rawan bencana, penguatan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat dalam usaha mitigasi serta penanganan bencana.
Kemudian pembentukan tim reaksi cepat (unit khusus penanganan bencana) dengan dukungan peralatan dan alat transportasi yang memadai yang dapat menjangkau seluruh wilayah.
Serta pembentukan dan pelatihan Desa Tangguh Bencana untuk menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam mitigasi dan penanganan bencana.
Baca Juga:
- Banjir Sintang, Sampan Angkut Mobil Tarif Hingga 2Juta
- Rehabilitasi dan Rekonstruksi Sapras dan Infrastruktur Pascabanjir Sintang
“Untuk menjamin terselenggaranya itu semua maka perlu dilakukan upaya secara terencana, terpadu, terkoordinir dan menyeluruh yang dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha dan masyarakat dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman, resiko dan dampak bencana,” kata Ketua DPRD Sintang Florensius Ronny.
Menurutnya upaya kesiapsiagaan yang harus dilakukan yakni monitor dan sebarkan peringatan dini dari BMKG, cek semua peringatan dini di masyarakat, lakukan jejaring komunikasi berbasis masyarakat.
Lakukan pembersihan saluran air, pemeliharaan drainase secara rutin, pemangkasan dahan/ ranting pohon yang sudah lapuk, evakuasi mandiri jika terjadi tanda-tanda longsor terutama warga yang tinggal di lereng-lereng.
“Untuk BPBD agar selalu standby dan lakukan respon cepat penanganan bencana bersama semua stakeholder,” ia mengingatkan.
Ia tidak ingin bencana beberapa waktu lalu (penghujung tahun 2021) selain berdampak pada permukiman dan infrastruktur, juga menimbulkan korban luka-luka bahkan memakan korban jiwa.(anti)