Sanggau, BerkatnewsTV. Badan Intelijen Negara Daerah (BIN) Kalimantan Barat mengingatkan beberapa tantangan dan dinamika serta gangguan yang berpotensi mengganggu situasi politik menjelang Pemilu.
“Akan tetapi tentunya kita berharap situasi di Kalimantan Barat bisa aman, tentram sehingga kita bisa melaksanakan denokrasi dengan baik,” harap Kepala BIN Daerah Kalbar, Brigjend Pol Rudi Tranggono disela rakor kewaspadaan dini, Rabu (31/8).
Menurut Budi, politik identitas itu sah-sah saja, lumrah saja dalam demokrasi namun tidak dibenarkan melakukan provokasi.
“Kita harus tanamkan bahwa ini kampung kita, bukan tempat orang lain dan harus kita jaga, barulah kita berdemokrasi tanpa caci maki, menikmati pesta demokrasi dengan hal-hal yang baik,” ujarnya.
Baca Juga:
Ia menyebutkan Kalimantan Barat pernah memiliki sejarah buram tentang konflik horisontal tetapi tahun 2022 Kalimantan Barat juga mendapat predikat Provinsi paling toleran.
“Bahkan beberapa kabupaten/ kota diberikan penghargaan sebagai paling toleran. Kita ingin mengawal ini agar predikat ini dapat terus kita pertahankan,” harapnya.
Sementara itu, Bupati Sanggau Paolis Hadi menyampaikan pentingnya rakor ini digelar untuk mengetahui suara-suara dimasyarakat soal ancaman dan potensi konflik menjelang Pemilu 2024.
“Kalau kita memahami mars kota Sanggau saya yakin tidak ada masalah. Karena kita ini semuanya adalah pasak Sanggau. Kalau pasak itu dicabut hancurlah kita, tapi kalau pasak itu kokoh maka kuatlah kita. Yang jadi pertanyaan maukah kita yang merupakan pasak Sanggau ini dicabut. Tentulah kita semua tidak mau,” tegasnya. (pek)