Ketapang, BerkatnewsTV. Intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan sejumlah desa di beberapa kecamatan di Ketapang dilanda banjir.
Pemkab Ketapang menyatakan segera mengambil langkah – langkah diantaranya melakukan mitigasi bencana terhadap daerah dan korban yang terdampak banjir.
Sekda Ketapang Alexander Wilyo mengatakan pihaknya belum menetapkan status darurat bencana akan tetapi upaya dini akan segera dilakukan guna menanggulangi banjir.
“Jadi kita lakukan mitigasi bencana, memperhatikan dan mengantisipasi prediksi cuaca dari BMKG,” tegasnya usai pertemuan dengan stakeholder terkait, Senin (29/8).
Alex menambahkan, pihaknya akan melakukan konsolidasi penggalangan dan kordinasi untuk bantuan sembako serta obat-obatan untuk korban banjir.
“Rehabilitasi paska bencana harus kita lakukan, termasuk salah satunya dukungan alokasi APBD untuk penanganan bencana,” tegasnya.
Baca Juga:
Selain itu, Sekda juga meminta semua jajaran khususnya BPBD, Camat, Lurah hingga Kepala Desa untuk responsif terhadap kondisi yang terjadi di masyarakat agar pemerintah hadir sesuai perannya sebagai pelayan publik.
Semantara itu data BMKG Ketapang menyatakan, intensitas hujan diperkirakan maaih tinggi hingga 4 September 2022 karena pertumbuhan awan cumulus (awan hujan) yang cepat.
“Banjir yang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Ketapang berhubungan dengan intensitas hujan yang terjadi di Kabupaten Ketapang belakangan ini, curah hujan yang terukur di Stasiun Meteorologi Rahadi Oesman Ketapang menunjukkan kategori hujan lebat hingga sangat lebat bahkan pada tanggal 21 Agustus 2022 masuk pada kategori hujan ekstrim,” ujar Forecaster BMKG Ketapang Fazrul R. Sadarang.
Fazrul juga menjelaskan, banjir di beberapa wilayah Kabupaten Ketapang memang karena intensitas hujan yang tinggi, faktor lainnya seperti sungai yang meluap tidak berpengaruh besar dalam bencana banjir ini.
“Banjir yang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Ketapang sebagian besar disebabkan oleh faktor cuaca yang didominasi hujan dengan intensitar ringan hingga lebat belakangan ini. Faktor lainnya seperti pasang masih dapat dikesampingkan karena tidak memiliki pengaruh yang signifikan belakangan ini,” tutupnya.(naf)