Ketapang, BerkatnewsTV. Demo kelangkaan BBM Subsidi di Ketapang berujung bentrok antara dua massa berbeda yang sama-sama berjuang menyampaikan aspirasi.
Kejadian ini bermula saat pawai massa yang mengatas namakan warga perhuluan dihadang oleh massa Front Perjuangan Rakyat Ketapang (FPRK).
Usai demo di kantor DPRD Ketapang, warga perhuluan melakukan pawai keliling kota dan melintas di depan Sekretariat FPRK). Namun dihadang massa FPRK yang telah berbekal senjata tajam dan busur panah.
Massa FPRK tersinggung lantaran warga perhuluan yang demo di kantor DPRD menyampaikan penolakan terhadap FPRK yang meminta pemerintah daerah dan aparat kepolisian menertibkan distribusi BBM bersubsidi.
Ketua FPRK Ketapang, Isa Anshari menduga demo warga perhuluan tersebut suruhan dari para mafia BBM illegal.
“Tadi gerombolan pendemo yang katanya menyampaikan anspirasi di DPRD, kami anggap itu kelompok bagian dari mafia BBM bersubsidi yang terindikasi jelas diarahkan untuk menyerang kami, mengitimidasi dan mengepung markas kami di Jalan Merak,” ujar Isa, Selasa (16/8).
Baca Juga:
Isa mendesak aparat kepolisian untuk segera mengambil tindakan dalam kasus distribusi BBM illegal. Ia bahkan berencana akan melakukan aksi demo di halaman Mapolres Ketapang dalam waktu dekat.
“Kami akan melakukan unjuk rasa besar-besaran, mengerahkan ribuan orang ke Polres Ketapang untuk mendesak Kapolres Ketapang untuk menangkap aparat yang terlibat yang diduga menjadi mafia dan juga kami meminta Kapolda dan Kapolri untuk memecat dan mencopot jabatan Kapolres Ketapang,” tegas Isa.
Sebelumnya FPRK dan sejumlah organisasi nelayan kerap melakukan aksi demonstrasi di Kota Ketapang, akibat sulitnya para nelayan serta sopir angkutan mendapatkan solar bersubsidi.
FPRK menduga adanya oknum aparat yang bermain sehingga berdampak buruk bagi para sopir dan nelayan di Kabupaten Ketapang.