Sanggau, BerkatnewsTV. Antrean truk untuk mengisi BBM Subsidi di sejumlah SPBU yang ada di berbagai kabupaten / kota Kalimantan Barat hingga kini masih terjadi.
Padahal, pemerintah telah resmi menambah usulan kuota solar subsidi sebesar 2 juta kiloliter (kl) untuk tahun 2022 menjadi total 17 juta kl.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kalimantan Barat yang membidangi Infrastruktur dan Energi, Fransiskus Ason mengaku heran dengan kondisi tersebut.
“Kuota BBM khususnya jenis solar sudah ditambah oleh pemerintah tapi anehnya antrean panjang masih kita lihat di SPBU. Kita mempertanyakan ada apa sebenarnya,” kata Ason, Senin (15/8).
Ason menduga ada permainan yang menyebabkan sulitnya masyarakat mendapatkan solar subsidi.
“Itukan aneh ya, padahal kuota sudah ditambah. Kalau ditambahkan berartikan pemerintah sudah menghitung kebutuhan solar. Tapi kok masih ngantri,” ucapnya heran.
Politisi Golkar itu menyebut, kelangkaan juga dipicu disparitas atau perbedaan harga yang cukup jauh antara subsidi dengan non subsidi sehingga kesempatan tersebut dimnafaatkan oknum nakal untuk mencari keuntungan ditengah perbedaan harga tersebut.
“Saya berharaplah kepada pihak Pertamina berkoordinasi dengan aparat penegakan hukum untuk meningkatkan pengawasan pendistribusian dan melakukan penindakan tegas atas penyalahgunaan BBM bersubsidi jenis Solar,” imbuhnya.
Ason menegaskan, jika persoalan kelangkaan ini terus berlarut-larut, khususnya di Kalimantan Barat ini, pihaknya berencana akan membentuk panitia kerja (panja).
Baca Juga:
Persoalan BBM ini telah menjadi keluhan para supir truk yang bernaung dibawah Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kalbar. Mereka kerap harus berebut solar dengan para pemain BBM subsidi.
Terpaksa Organda menggelar aksi demo pada Selasa (2/8) lalu di Kantor BPTD Wilayah XIV Kalimantan Barat.
Sekretaris Organda Kalbar, Matruji tidak pungkiri anggota Organda kerap berebutan solar di SPBU dengan para pemain BBM subsidi.
“Padahal anggota Organda sudah jelas dibekali dengan kartu kendali setiap kali mengisi BBM di SPBU. Tapi sering kali berbenturan dengan para pemain BBM,” ungkapnya.
Matruji pun mempersilahkan aparat keamanan untuk menindak tegas bagi anggota Organda yang terbukti bersalah bermain dalam kisruh BBM Subsidi.
“Silahkan saja ditindak tegas jika ada anggota Organda yang terbukti bersalah. Kami juga tidak tolerir,” tegasnya.(pek/tmB)