Sanggau, BerkatnewsTV. Bupati Sanggau Paolus Hadi menegaskan agar semua serius dan bergerak menangani stunting. Bahkan, Paolus Hadi mengingatkan jangan lagi banyak seremonial.
“Saya minta semua pihak bergerak, jangan lagi banyak seremonial. Pemerintah daerah berperan menganggarkan melalui APBD apa yang dibutuhkan untuk menurunkan angka stunting,” katanya saat membuka rembuk percepatan penurunan stunting yang digelar secara online dan offline, Senin (8/8).
Paolus Hadi juga mengaku merasa aneh dimama angka stunting di Sanggau masih tercatat tinggi, padahal angka kemiskinan terrendah di Kalbar yakni hanya 4 persen.
“Apa masalahnya. Uangnya habis untuk beli motorkah bukan untuk beli makanan bergizi untuk anak-anaknya, bisa juga jadi. Ini yang harus dievaluasi. Tantangan kita bagaimana kita bekerja sama menurunkan angka stunting ini,” ungkapnya.
Baca Juga:
Pimpinan Perusahaan atau Pimpinan Bank yang ada di Sanggau, lanjut Bupati, diminta untuk membantu menurunkan stunting.
“Jangan sampai ada di lingkungan perusahaan anak-anak yang stunting. Saya minta peduli lah dengan lingkungan dimana anda bekerja, CSR nya dorong untuk percepatan penurunan stunting,” tegasnya.
PH mengungkapkan data tahun 2021 tercatat 26 persen, sementara stunting per 31 Juli 2022 tercatat 18,45 persen. Data ini adalah data sementara yang baru terentry sebesar 50,58 persen.
“Tiap tahun kita lakukan atensi penurunan stunting, dari 163 desa dan 6 Kelurahan semuanya ada kasus stunting,” terang PH. Iapun menargetkan tahun 2022, angka stunting turun 4 persen menjadi 22 persen.
“Yang menjadi pertanyaan mampu tidak kita menurunkan angka stunting. Kalau tidak mampu berarti ada masalah. Ini yang kita bahas pada rembuk kali ini. Supaya mampu menurunkam angka stunting, semua pihak harus bergerak bersama,” pungkasnya. (pek)
