Masjid Manarul Huda Diresmikan

Masjid Manarul Huda di Desa Pematang Gadung Kecamatan Matan Hilir Selatan diresmikan oleh Wakil Bupati Ketapang Farhan pada Sabtu (7/8).
Masjid Manarul Huda di Desa Pematang Gadung Kecamatan Matan Hilir Selatan diresmikan oleh Wakil Bupati Ketapang Farhan pada Sabtu (7/8). Foto: naufal

Ketapang, BerkatnewsTV. Masjid Manarul Huda di Desa Pematang Gadung Kecamatan Matan Hilir Selatan diresmikan oleh Wakil Bupati Ketapang Farhan.

Masjid kebanggaan warga ini memiliki tiga buah kubah berwarna hijau dengan eksterior dan interiornya dominan berwana cokelat muda berdiri diatas lahan 729 m2.

Tak hanya indah dari sisi luarnya saja, interiornya juga tampak megah dengan di topang empat tiang yang kokoh berdiri, seakan menopang tempat ibadah tersebut.

Wakil Bupati Ketapang Farhan mengapresiasi dan bangga dengan kekompakan dan kedermawanan masyakarat Desa Pematang Gadung. Dengan swadaya, mereka mampu mengumpulkan dana hampir Rp3 miliar untuk pembangunan masjid.

Baca Juga:

“Kita dari pemerintah juga berkontribusi dalam menyalurkan hibah ke masjid ini Rp750 juta pada tahun 2020 lalu, kita sifatnya melengkapi,” ujar Farhan.

Farhan berharap, masyarakat dapat menjaga dan merawat masjid tersebut agar senantiasa mampu menjadi tempat indah yang nyaman. Tak hanya sebatas tempat ibadah, masjid ini juga harus dijadikan tempat kajian ilmu keislaman dalam memperkuat pemahaman dan keimanan dalam beragama.

Sekda Ketapang Alexander Wilyo memastikan Pemkab Ketapang berkomitmen membantu dalam pembangunan rumah ibadah, sebagai upaya dalam mewujudkan Ketapang nyaman Ketapang peduli.

“Pemerintah berlaku adil terhadap semua agama, tidak hanya memperhatikan yang Islami, Katolik, Protestan, semuanya kita bantu sesuai dengan kemampuan keuangan daerah,” paparnya.

Sekda berharap dengan dukungan seperti ini, masyarakat dapat menjaga keharmonisan hubungan antara umat beragama dengan pemerintah dan keharmonisan antar umat beragama.

Sementara itu, pengurus Masjid Manarul Huda Sahidul Bahri mengatakan, pembangunan masjid dilakukan sejak enam tahun silam.

“Sebelum kami mendapatkan bantuan dana dari pemerintah Rp750 juta, kami mengumpulkan dana swadaya masyarakat, sampailah sekarang masih berjalan, karena di sini masih banyak yang belom dibangun, seperti menara dan pagar,” paparnya.(naf)