Ketapang, BerkatnewsTV. Ratusan supir truk yang tergabung Organisasi Angkutan Darat (Organda) Ketapang melakukan aksi unjuk rasa.
Aksi supir truk yang juga diikuti nelayan memprotes kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Ketapang, Rabu (3/8).
Tujuh tuntutan yang disampaikan para pendemo, yakni :
- Merivisi surat edaran Wakil Bupati Ketapang yang sudah tidak relevan dengan peraturan yang berlaku.
- Mengkaji surat keputusan Bupati tentang pembentukan Tim Koordinasi Pengawasan dan Pengendalian Distribusi BBM.
- Membuat surat kepada Pertamina dan Hiswana Migas dan Kepala Desa terkait dengan Pengaturan Rekomendasi.
- Melakukan pengaturan pengisian BBM dengan menggunakan drum pada jam tertentu.
- Akan diadakan rapat koordinasi dengan Hiswana Migas dan Pertamina Rayon IV untuk merumuskan pengaturan dan pengeluaran rekomendasi berdasarkan zonasi.
- Terkait dugaan penyelewengan penyaluran BBM agar dilaporkan kepada pihak berwajib.
- Pertamina Rayon IV dan Hiswana Migas menjalankan pengawasan secara ketat dan memberikan sanksi kepada SPBU yang terbukti melakukan pelanggaran atau penyelewengan.
Baca Juga:
“Terkait dengan persoalan ini pemerintah tidak tinggal diam, kami sudah melakukan beberapa kali rapat dan hari ini juga sudah minta untuk menghadirkan pihak Pertamina dan juga Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) untuk mencari solusi akan permasalahan ini,” tegas Sekreatis Daerah (Sekda)) Alexander Wilyo.
Aksi demo ratusan supir yang bernaung dibawah Organda juga digelar di ALBN Sui Ambawang Kabupaten Kubu Raya. Tuntutan yang disampaikan juga sama yakni berkaitan dengan kelangkaan BBM dan kebijakan ODOL.(naf)