Kubu Raya, BerkatnewsTV. Ratusan supir menggunakan sekitar 300 unit kendaraan yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Darat (Organda) melakukan aksi demo di Terminal ALBN Sui Ambawang Kabupaten Kubu Raya.
Dua tuntutan utama yang disampaikan para supir yakni kebijakan Over Dimension Over Loading (ODOL) hingga menyulitkan proses pengurusan kir serta kelangkaan BBM solar bersubsidi.
“Kita menyampaikan aspirasi masyarakat kecil dan alhamdulillah aksi damai akhirnya membuahkan hasil mengenai keputusan, dimana mengenai kebijakan ODOL sementara tidak diberlakukan dan tidak ada penindakan kecuali hanya sebatas imbauan dan teguran,” kata Sekretaris DPD Organda Kalbar, Matruji disela aksi demo, Selasa (2/8).
Terkait kelangkaan BBM solar bersubsidi, Matruji menambahkan akan dilakukan pertemuan perwakilan Organda dan Pertamina yang membahas tentang titik-titik SPBU yang harus diprioritaskan dan ditingkatkan BBM solar tersebut.
“Hasil rapat ini akan diteruskan ke pusat dengan Menteri Perhubungan namun jika kami dipersulit lagi maka kita akan turun dengan menambahkan jumlah massa,” tegasnya.
Sementara itu Korlap aksi, Budi menyatakan ekspedisi dan supir bukan tidak mendukung zero odol. Namun jangan mempersulit proses pengurusan kir.
“Saat kami mau bayar kir tidak bisa karena kendaraan harus dilubangi 70 cm dari bak bawah dan hingga 170 cm ke atas. Padahal surat menyurat lengkap. Ada kepentingan apa seperti ini,” kesalnya.
Baca Juga:
- Dilema ODOL, Supir dan Ekspedisi Tuntut Tarif Jasa Angkutan Barang
- FGD ODOL di Kalbar Terbitkan 11 Rekomendasi
Ia meminta harus ada solusi dari pihak terkait jangan sampai ekspedisi dan supir dipersulit.
Begitu pula dengan BBM solar bersubsidi, Budi mengungkapkan kendaraan sudah sering kali kesulitan mendapatkan di SPBU.
“Terutama kendaraan yang ke hulu Kalbar yang memerlukan sekitar 350 liter namun SPBU hanya membolehkan 200 liter yang mengisi dari pontianak,” ungkapnya.
Dengan fakta ini tambah Budi pihaknya kesulitan untuk mencari tambahan BBM agar bisa sampai ke hulu seperti ke Kapuas Hulu.
“Beberapa SPBU tidak bisa mengisikan karena stoknya habis. Kalau pun ada hanya dijatah sekitar 250 ribu untuk setiap kendaraan. Itu hanya di SPBU di jalan Lintas Timur Kabupaten Kapuas Hulu,” tuturnya.
Kondisi ini tidak dipungkiri Budi lantaran banyak siluman BBM yang bermain di setiap SPBU.
“Jadi aparat terkait tolong tertibkan siluman di SPBU dan
tambahkan kuota di SPBU terutama wilayah timur Kalbar,” harapnya.(tom)