Description

Butuh Pasar Tumpah Pasarkan Produk Unggulan Desa

Madu kelulut salah satu produk unggulan desa di Melawi yang sulit mendapat tempat untuk pemasarannya sehingga dibutuhkan pasar tumpah sebagai sarana pasarannya
Madu kelulut salah satu produk unggulan desa di Melawi yang sulit mendapat tempat untuk pemasarannya sehingga dibutuhkan pasar tumpah sebagai sarana pasarannya. Foto: tio

Melawi, BerkatnewsTV. Kabupaten Melawi dikenal memiliki berbagai potensi unggulan yang dikelola masyarakat desa seperti kerajinan mandau, madu kelulut, makanan khas, gula aren, keripik singkong dan lain sebagainya.

Namun sayangnya, produk tersebut sulit mendapat tempat di pasaran lantaran tidak ada yang memfasilitasi.

Salah seorang Pendamping Desa, Ali Anshori, menyebut, untuk mendukung produk lokal masyarakat desa sedianya pemerintah bisa menyiapkan sarana di tempat yang banyak dikunjungi masyarakat berupa pasar tumpah.

“Di situ setiap pekan sekali desa-desa bisa menggelar produk unggulannya sehingga masyarakat bisa melihat berbagai macam produk unggulannya,” katanya, Selasa (2/8).

Menurut dia, hal seperti ini tidak perlu dilakukan secara formal semacam ekspo atau semacamnya dengan biaya yang besar, yang paling penting adalah dilaksanakan secara kontinu.

Menurut Ali, di pasar tumpah tersebut jangan dibatasi hanya menjual hasil kerajinan, bisa juga produk alami yang jadi unggulan di desaseperti beras kampung, madu kelulut, gula aren dan lain sebagainya.

Baca Juga:

“Pasar tumpah ini bisa digelar di tempat terbuka yang mudah dijangkau oleh masyarakat seperti kawasan kuliner, lapangan kecamatan atau lain sebagainya. Jika ini didukung penuh oleh pemerintah saya yakin gairah masyarakat pedesaan yang mempunyai produk unggulan akan lebih meningkat,” ujarnya.

“Kita bisa saksikan saat ini kawasan tugu Naruto yang awalnya sepi sekarang sudah mulai ramai didatangi warga yang hendak bersantai sambil menikmati makanan ringan dan minuman. Bahkan awalnya hanya ada penjual makanan dan minuman sekarang sudah ada mencari peruntungan lain seperti menyewakan sepeda listrik, lukisan dan lain sebagainya. Padahal dulunya kawasan tersebut sepi, namun saat ini menjadi ramai dan pembelinya pun terus berdatangan dari berbagai daerah,” sambungnya.

Ia menilai hal ini menandakan bahwa prospek serupa juga bisa dijangkau oleh desa-desa yang mempunyai produk unggulan jika difasilitasi oleh pemerintah, bisa jadi produk unggulan yang selama ini hanya dipamerkan pada saat Expo bisa disaksikan setiap saat atau sepekan sekali dalam pasar terbuka, ini momentum yang harus diciptakan.

Dikatakan, untuk media promosi jangan terlalu khawatir, masyarakat sudah melek informasi, hampir sebagian besar masyarakat menggunakan media sosial, jika ada hal yang menarik mereka akan dengan sendirinya mempromosikan sesuatu yang unik, baru dan kekinian.(tio)