loading=

Warga Parindu Kesal Polisi Tidak Ada di Area Rawan Laka Lantas

Kondisi jalan di Parindu yang setiap hari ramai aktifitas masyarakat namun tidak pernah terlihat petugas Polantas untuk meminimalisir laka lantas.
Kondisi jalan di Parindu yang setiap hari ramai aktifitas masyarakat namun tidak pernah terlihat petugas Polantas untuk meminimalisir laka lantas. Foto: pek

Sanggau, BerkatnewsTV. Slogan quick respons atau respon cepat yang menjadi jargon Kepolisian dalam melayani masyarakat kembali diuji. Oleh sebagian warga Parindu, slogan tersebut dianggap hanya sebatas retorika.

“Kami sudah berkali-kali minta ada petugas kepolisian yang mengatur lalu lintas di saat jam-jam ramai tapi sampai hari ini belum ada satu orang pun. Apa nunggu anak-anak kami ditabrak kendaraan semua baru datang,” kata Tokoh Masyarakat Parindu, Supardi, Rabu (20/7).

Supardi yang juga anggota DPRD Kabupaten Sanggau itu meminta Polres Sanggau segera menambah anggota di lokasi-lokasi ramai aktifitas lantaran rawan terjadi kecelakaan lalu lintas (laka lantas).

“Semua sekolah yang ramai aktifitasnya itu dipinggir jalan umum, rawan kecelakaan. Tiap hari ada saja kasus kecelakaan di sana,” ujarnya.

Persoalan belum adanya petugas, lanjut Supardi, sudah menjadi perbincangan masyarakat Parindu utamanya di warung-warung kopi.

“Ujung-ujungnya polisi yang diomongkan orang-orang di sini. Apakah dengan personel yang begitu banyak mereka hanya ditugaskan di kantor, duduk di meja empuk. Tidak ada yang di lapangan,” tanya dia.

Baca Juga:

Politisi Demokrat ini pun mengaku sudah menerima banyak keluhan dari para orang tua terkait persoalan ini. Bahkan, saking kesalnya karena permintaan warga tak digubris, ada warga yang nyeloteh mengajak untuk menggelar demo.

“Bukan tidak mungkin nanti mereka ini demo ke Polres. Karena persoalan ini sudah sangat meresahkan mereka. Karena ini menyangkut keselamatan anak-anak mereka,” ungkap Supardi.

Supardi membeberkan setidaknya ada tujuh sekolah yang ada di Bodok berada di satu jalur, yakni TK Nazaret, TK Makedonia, SDN 12, SMPN 1 Parindu, SMPK Yos Sudarso, SMKN Parindu dan SMKK Karya Kasih.

“Semuanya satu jalur di tepi jalan protokol dimana aktifitas kendaraan sangat ramai. Dari tujuh sekolah tersebut ada ribuan anak-anak sekolah, sangat rawan kecelakaan lalu lintas,” pungkasnya.

Kapolres Sanggau, AKBP Ade Kuncoro Ridwan pernah menyampaikan akan mengecek terlebih dahulu personelnya di Polsek Parindu yang biasa bertugas melakukan pengaturan lalu lintas di kawasan Pasar Bodok.

“Nanti dicek dulu komposisi personel di Polsek Parindu, terutama personel lantas,” ujarnya.(pek)