Pontianak, BerkatnewsTV. Sebanyak 65 ribu bibit pohon ditanam di 6.400 sekolah dan perkantoran yang ada di seluruh Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Penanaman bibit pohon dalam rangka pemulihan hutan dan lahan sebagai upaya mendukung Folu Net Sink 2030 merupakan sebuah kondisi yang ingin dicapai melalui penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan dimana tingkat serapan sama atau lebih tinggi dari tingkat emisi.
“Sejak beberapa waktu yang lalu, saya ingin mengupayakan agar sekolah-sekolah menjadi hijau dan ditanami pepohonan. Di Kalbar ada sekitar 7.000 sekolah (SD, SMP dan SMA). Kalau masing-masing sekolah ditanami 100 pohon, 10 sekolah sudah 70.000 pohon, dan kalau 100 sekolah sudah mencapai 700.000 pohon,” kata Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji.
Menurut Sutarmidji, pohon-pohon yang ditanam di sekolah dapat dirawat oleh siswa-siswi di sekolah tersebut sebagai upaya pembelajaran dalam pengenalan serta menjaga kelestarian alam.
“Nanti anak-anak atau murid yang menjaga dan merawat tanaman. Sehingga, mereka peduli terhadap kelestarian hutan maupun hal lain yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Itulah yang menjadi tujuan kita,” jelasnya.
Gerakan penanaman bibit pohon ini dilakukan serentak di seluruh Kalbar pada Selasa (19/7) yang dihadiri secara hybrid dan virtual wali kota dan bupati se-Kalbar.
Baca Juga:
“Saya minta Dinas LHK Kalbar beserta CSR perusahaan untuk menyiapkan bibitnya. Tapi, untuk lingkungan sekolah dan lingkungan kantor, saya lebih senang pohon yang produktif, seperti buah-buahan serta tanaman bebas seperti matoa, manggis. Sedangkan kalau lahan umum bisa petai atau jenis lainya,” harap Sutarmidji.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK)Provinsi Kalbar, Adi Yani mengatakan pencanangan penanaman ini dilakukan serentak di seluruh Kalbar berdasarkan arahan Gubernur untuk mulai menanam sejak dini.
“Hal ini dilakukan mulai dari murid sekolah, baik itu tingkat SD, SMP, dan SMA. Melalui kegiatan ini diharapkan Kalbar menjadi teduh hijau dan lestari yang seiring dengan program pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yaitu Folu Net Sink Tahun 2030 yang ditanam bersamaan sebanyak 65.000 tanaman dari 6.400 sekolah di Kalbar pada hari ini,” tutup Adi Yani.(wnd)