Sanggau, BerkatnewsTV. Sebanyak 47 warga Desa Sungai Alai Kecamatan Kapuas mengalami gatal-gatal. Fenomena ini langsung ditangani Dinas Kesehatan dan Puskesmas.
“Kami sudah melakukan pengobatan massal hari Rabu tanggal 6 Juli 2022 kemarin kepada 47 orang warga Sungai Alai,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau Sarimin Sitepu, Senin (11/7).
Untuk mencari tahu penyebab puluhan warga Sungai Alai terserang gatal-gatal, Sarimin mengaku sudah mengambil sampel air dan sampel darah warga.
“Sampel air yang kita ambil ada tiga titik yakni, air sungai, sumur bor dua rumah, sampel darah 14 orang. Sampel sudah kita antar ke Pontianak dan posisi sampelnya sudah di Labkesda Provinsi Kalbar dan tinggal menunggu hasilnya,” ujar Sarimin.
Data Dinkes, lanjut Sarimin ada 17 warga yang mengalami demam, ada 47 warga yang diobati dan ada 14 warga yang sampel darahnya diambil.
“Dugaan sementara dari air dan prilaku yang bersangkutan. Tapi kita tunggu saja hasilnya dari Labkesda Provinsi,” ajaknya.
Terpisah, Kepala Puskesmas Sanggau, dr. Yuliana Exlasia mengungkap data yang sedikit berbeda. Perbedaan itu karena pihaknya hanya mencatat warga yang hadir menjalani pengobatan dan mengambil obat.
Baca Juga:
- Masjid Agung Gunakan Alat Perebah Percepat Pemotongan Hewan Kurban
- Salat Iduladha di Sanggau, Bijak Sikapi Perbedaan
“Ya memang ada perbedaan data, data Dinkes betul karena merupakan hasil wawancara yang menyebutkan bahwa dalam satu rumah ada beberapa yang sakit. Jadi setelah dihitung 47 orang. 28 orang yang hadir ditempat untuk berobat sekalian mengambil obat untuk keluarganya yang terkena sakit juga,” ungkapnya.
Data Puskesmas, lanjut Yuliana ada 17 warga Desa Sungai Alai Kecamatan Kapuas yang mengalami gatal-gatal. Data itu diakuinya diperoleh dari pihak Desa. Ia pun belum mengetahui pasti penyebab penyakit kulit yang diderita warga tersebut.
“Kami sudah memberikan pelayanan kesehatan berupa pengobatan gratis kepada warga yang mengalami gatal-gatal. Pengobatan dilaksanakan karena dianggap perlu diberikan kepada warga yang terkena gatal. Jadi pengobatan hanya khusus untuk warga yang terkena gatal saja, bukan untuk warga dengan penyakit lain,” ujar Yuliana dikonfirmasi melalui pesan aplikasi WhatApps, Senin (11/7).
Disinggung apa penyebab belasan warga Sungai Alai mengalami gatal-gatal, Yuliana enggan mengungkapkan lebih jauh karena belum mengetahui hasil laboratorium.
Sebelumnya, Camat Kapuas Jemain beberapa waktu lalu menyampaikan bahwa pihaknya berharap warga yang terkena gatal-gatal segera melapor secara resmi ke Kecamatan.
“Kalau ada surat resmi pasti kami tindaklanjuti,” ujar Camat.
Camat menegaskan belum mengetahui penyebab puluhan warga Sungai Alai gatal-gatal.
“Harus ada uji laboratorium dulu baru berani menyimpulkannya,” jawab Camat singkat.(pek)