Pontianak, BerkatnewsTV. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pontianak mendeteksi 42 hotspot (titik panas) di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) per tanggal 8 Juli 2022.
Deteksi hotspot menggunakan sensor VIIRS dan MODIS pad satelit polar yang memberikan gambaran lokasi yang mengalami kebakaran hutan dan lahan.
Dalam keterangan resmi yang diterima redaksi, Jumat (8/7) BMKG merilis satelit akan mendeteksi anomali suhu panas dibandingkan dengan sekitarnya.
“Observasi ini dilakukan pada siang dan malam hari untuk masing-masing satelit. Namun pada daerah yang tertutup awan atau blank zone hotspot di wilayah tersebut tidak dapat terdeteksi,” demikian pernyataan BMKG.
Baca Juga:
- Suhu Panas Capai 35 Derajat. Hotspot 69, Kalbar Rawan Karhutla
- 1.124 Hotspot di Kalbar, Pergub Karhutla Diterbitkan. Midji Pastikan Sanksi Perusahaan Bakar Lahan
Adapun daerah di Kalbar yang terdeteksi terbanyak hotspot adalah Kabupaten Landak sebanyak 17 titik, disusul Kapuas Hulu 6 titik dan Sekadau 4 titik.
Ketapang dan Sintang masing-masing 3 titik, dan Sanggau, Melawi, Kayong Utara masing-masing 2 titik. Serta Sambas, Bengkayang dan Mempawah masing-masing 1 titik.
Sementara tiga kabupaten yang nol alias tidak terdeteksi hotspot yaitu Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya dan Kota Singkawang.
Untuk kualitas udara, BMKG mendeteksi secara umum katagori baik. Dimana konsentrasi PM2.5 tertinggi 76.6 ug//m3 pada pukul 00.00 wib masuk dalam katagori sedang.(tmB)