Kubu Raya, BerkatnewsTV. Hari Raya Idul Adha tinggal seminggu lagi, para peternak maupun pedagang berlomba-lomba meraup rejeki menjual hewan kurban, kendati merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak sapi.
Namun bagi Sukemi, seorang peternak sapi di Parit Bugis Desa Arang Limbung Kabupaten Kubu Raya, wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tampaknya tidak berpengaruh.
Ia justru kebanjiran order sapi dan kambing kurban untuk hari raya Idul Adha tahun ini.
Kambing yang diternakannya jenis etawa sebanyak 18 ekor sedangkan sapi jenis berangos, lokal dan madura sebanyak 4 ekor.
“Alhamdullilah, penjualan menjelang Idul Adha meningkat dikarenakan hewan kurban dari luar tidak bisa masuk akibat rata rata terdampak PMK,” katanya ditemui berkatnewsTV.com, Senin (4/7).
Baca Juga:
Apalagi, hewan kurban yang dipelihara Sukemi dalam kondisi sehat, tidak terkontaminasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Untuk wilayah sekitar sini belum ada masuk pengecekan kesehatan maupun vaksinisasi, Alhamdulillah hewan ternak saya juga sehat – sehat, jadi tidak perlu juga dilakukan vaksinisasi,” jelasnya.
Kuncinya menurut Sukemi yakni menjaga kebersihan kandang dan memberi pakan yang sehat agar terhindar dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Terlebih lagi untuk kebutuhan kurban saat Idul Adha harus saya cek kesehatannya karna sesuai dengan syariat agama Islam,” ujarnya.
Untuk harga hewan kurban yang ditawarkan Sukemi bervariasi. Tergantung jenis dan usianya. Namun, rata-rata mengalami kenaikan setiap jenisnya.
“Saya menaikan harga tidak begitu banyak tanpa mengambil kesempatan menjelang Idul Adha. Misal harga kambing saat normal Rp2 – Rp3 jutaan kurang lebih naiknya Rp500 ribu.
Kemudian untuk jenis sapi madura dari harga Rp17,5 juta naik menjadi Rp18 juta per ekor. Dan untuk jenis sapi berangos harga normal Rp22 juta naik menjadi Rp24 juta,” bebernya.(tom)