Description

Keseruan Gowes Sambil Menikmati Alam Desa

Kelompk penghobi peseda yang melakukan menjelajah alam pedesaan di Kubu Raya pada Minggu (3/7)
Kelompk penghobi peseda yang melakukan menjelajah alam pedesaan di Kubu Raya pada Minggu (3/7). Foto: Adi

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Mengisi waktu akhir pekan bisa dilakukan dengan beragam cara, dari liburan bersama keluarga, atau dapat dilakukan dengan bersepeda bersama kawan-kawan se-hobi namun satu frekuensi.

Dengan menyusuri kampung-kampung yang berada di tepian Sungai Kapuas dan sajian keindahan alamnnya terbentang, diiringi tawa, canda ditambah udara yang segar serta suguhan kopi panas serta pisang kepok dan ubi rambat rebus sebagai penghangat kebersamaan menjadi sensasi yang selalu dirindukan.

Inilah momen keseruan para pesepeda MTB di Pontianak mengisi akhir pekan, Minggu (3/7). Meski bukan komunitas, namun kebersamaan benar-benar tercipta.

Kesegaran udara Minggu pagi dan cuaca yang tidak terlalu panas, kayuh dan handlebar sepeda pun mulai meluncur pada pukul 08.00 WIB ke kawasan Jalan Kom Yos Sudarso, Pontianak atau dikenal sebagai kawasan Jeruju.

Meski saat melewati kawasan UKA sedikit macet karena pasar thrifting yang kembali menggeliat. Selanjutnya, laju sepeda menuju ke gang Sapta Marga berupa jalan yang mulus namun mulai melewati perkampungan barulah jalan mulai sempit dan sedikit off-road. Rute ini benar-benar memacu adrenalin, dan semakin seru kala hamparan sawah terbentang luas di hadapan mata.

Trek hamparan sawah ini pun dilibas habis hingga sesekali mengambil foto dari kamera ponsel. Semilir angin saat berada di tengah-tengah persawahan yang mulai menguning menambah syahdu mengiring gowes Minggu pagi ini di Desa Sungai Berembang dan Parit Keladi Kabupaten Kubu Raya.

“Ini jalur yang memang dicari, indah dan sederhana namun bikin seru,” kata Wak Ganduk yang akrab dipanggil Daeng Fattah, salah satu goweser MTB senior di Kalbar.

“Enak banget gowes melalui tengah-tengah persawahan. Mata jadi sejuk, dan udara yang dihirup segar. Jalanan juga sepi dari asap knalpot kendaraan bermotor,” tambah Agoes Noval, salah satu pendiri MTB Bho-loez.

Baca Juga:

Pemandangan sederhana nan eksotis ini dimanjakan dengan kicauan burung keroak, dan orang- orangan sawah pengusir burung terlihat dekat dan jelas dengan bendera kain dan plastik warna warni melintang panjang di tengah persawahan dengan kaleng-kaleng menggantung terikat tali pada tiang jauh.

Tak lupa, keramahtamahan kelompok ibu-ibu yang menikmati bekal makanan di tepian sawah, dan kesibukan para petani merontokkan bulir-bulir padi dengan menggunakan mesin rontok padi.

“Pemandangan seperti ini jarang kami temui. Cukuplah padi, sungai, jalan setapak, jalan semen, petani, gubuk , dan pohon-pohon peneduh yang kami pandang. Itulah keindahannya, terlebih bisa sambil merebus air di tengah sawah dan ngupi bersama kawan-kawan, sambil bercerita dan tertawa, itu menambah keseruan,” terang Wak Meng, dari komunitas MTB Bho-loez Pontianak.

Setelah melewati hampir semua rute, dari persawahan, kebun pisang, kebun jeruk atau limau, kebun langsat, dan kebun durian, sebelum pulang menuju ke rumah masing-masing, rombongan bersepeda ini beristirahat sejenak di tepi jalan menghadap ke sawah dan menikmati kembali segarnya air kelapa muda ditambah kopi panas yang baru dimasak dengan kompor portabel yang selalu dibawa di tas ransel kecil di punggung.

Waktu terasa cepat berlalu dan semuanya kembali pulang saat arah jarum jam menunjukkan pukul 11.30 WIB. Ini menjadi momen bersepeda untuk menyegarkan pikiran dan hati hari ini untuk rutinitas panjang di hari-hari pada pekan depan yang telah menanti.(adi)