Sanggau, BerkatnewsTV. Naiknya harga cabe rawit dan bawang merah dalam sepekan terakhir ini ternyata disebabkan oleh beberapa faktor.
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perikanan (Dinas KPTHP) Kabupaten Sanggau, Soni Setiawan mengungkapkan faktor cuaca menjadi penyebabnya.
Dimana terjadi curah hujan yang tinggi di daerah sentra produksi cabai dan bawang merah di Indonesia sebab komoditas hortikultura memang sangat sensitif terhadap curah hujan yang tinggi sehingga erdampak kepada kualitas dan kuantitas hasil panen.
“Kabupaten Sanggau juga bukan termasuk daerah sentra produksi, sehingga alur pasar dan ketersediaan cadangan juga menjadi penyumbang penyebab kenaikan harga,” ujarnya, Kamis (23/6).
Soni juga mengungkapkan, bahwa ada petani mandiri di Sanggau yang mengusahakan budidaya cabai tetapi mereka biasanya sudah memiliki kerjasama dengan penampung.
“Biasanya cabai akan keluar dari Kabupaten Sanggau terlebih dahulu baru kemudian balik lagi ke daerah kita. Ini yang kita petakan dari permasalahan kenaikan harga cabai dan bawang merah,” ungkapnya.
Masih dikatakan Soni, untuk mengantisipasi kenaikan harga ini pemerintah sudah berusaha untuk mendorong agar petani mau mengembangkan komoditi ini.
Baca Juga:
“Kami upayakan melalui stimulan yang kita usahakan untuk petani berupa bantuan dalam rangka pengembangan cabai dan bawang merah, namun untuk tahun ini sendiri kegiatan baru akan dilaksanakan pada bulan Mei yang lalu berupa penyaluran bantuan benih cabe untuk pengembangan kawasanannya seluas 20 hektar, dengan rincian 10 hektar di desa sungai Mawang dan 10 hektar lagi Desa Kenaman, setelah itu dilanjutkan dengan paket bantuan saprodi lainnya,” terang dia.
Tidak sampai disitu, Soni menyebut, untuk antisipasi hari besar keagamaan nasional pihaknya juga sudah mengusulkan setidaknya 30 hektar untuk dapat dikembangkan dan akan tersebar setidaknya direncanakan di 6 Kecamatan.
Untuk memperkuat ketahanan pangan, utamanya di Desa, Soni berharap para Kepala Desa bisa memanfaatkan Dldana Desa.
“Dana Desa juga bisa dipakai untuk rumah pembibitan untuk ketahanan pangan di Desa. Dari bibit yang dibudidayakan bisa disalurkan ke rumah-rumah warga. Kami akan melakukan pendampingan pembibitan dengan menurunkan penyuluh pertanian,” pungkasnya. (pek)